"iyaa aku bilangin, paling kamu dimimpiin, diomelin Junkyu" canda Haruto.

"kak ih! Jangan gitu" teriak Karina.

Haruto hanya melambaikan tangannya dan tertawa.

Yaa seperti inilah hari - hari yang dilewati oleh Haruto tanpa Junkyu lagi.

Dirinya mengelus pelan cincin yang pernah dibuatnya bersama Junkyu pada hari kejadian. Dan cincin tersebut bersemayam di jari manis tangan kanannya. Dia hanya tidak ingin menyakiti orang - orang yang ingin mendekatinya, biarkan mereka tau Haruto sudah menikah. Karena membalas perasaan mereka itu tidak bisa dilakukan oleh Haruto.

.
.
.

Haruto bersiap - siap sebelum ke rumah Abu untuk menjenguk kekasihnya. Dirinya membuka laci mejanya untuk mengambil jam tangannya, matanya tidak sengaja melihat satu flashdisk yang dia sangat tau apa isinya.

Haruto duduk dan membuka laptopnya, dia bisa melihat video kebersamaan dirinya dan Junkyu.

Dimana Junkyu sedang sibuk memasak, bermain di taman, bermain air dipantai, bahkan dia sedang belajarpun ada.

"udah jangan direkam"

"untuk kenang - kenangan sayang"

"aku baru bangun tidur Haruuuu"

Haruto tertawa pelan mendengar rengekan Junkyu.

Haruto bisa melihat tawa bahagia Junkyu saat bermain air dipantai, rambutnya tersapu angin dan itu membuatnya jauh lebih cantik.

"ayooo sinii main air Haruuuu"

"iyaa sayang Iyaaa"

Tanpa terasa air matanya terjatuh, Haruto menangis, walaupun bibirnya tersenyum. Dia sangat amat merindukan kekasihnya ini.

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

...

Sekarang Haruto sudah berada di dalam rumah abu. Dirinya menuju ketempat Junkyu disemayamkan.

Haruto bisa melihat foto Junkyu dan menatapnya lama. Dirinya mengelus pelan, dan menaruh bunga kecil disana disebelah kotak kalung Junkyu.

"Hay sayang, apa kabar?"

Haruto berusaha keras agar tidak menangis setiap ketempat ini. Karna mau bagaimanapun juga, dia tidak akan pernah siap kehilangan Junkyu.

"happy birthday sayang"

Haruto berusaha tersenyum, walaupun sakit.

"bagaimana disana Kyu? Kamu sedang apa? Kamu merindukanku?"

Walaupun dia tau tanyanya tidak akan pernah ada jawabnya, tapi Haruto tidak henti - hentinya bertanya kepada Junkyu.

"kamu tau gak sayang, tadi siang Karina nanya, apa dia punya kesempatan buat berada dihatiku apa gak, maaf yaa sayang kalau aku harus menyakiti perasaannya. Aku benar - benar tidak bisa menerima perasaan orang lain lagi. Tapi dia titip salam buat kamu, dia minta maaf kalau dia menaruh rasa padaku, aku bercandain aja kalau nanti kamu bakalan masuk ke mimpi dia dan ngomelin dia" cerita Haruto sambil diselingi oleh tawa kecilnya.

"aku udah anggap dia adikku, seperti Winter juga" ucap Haruto.

"oiya, Winter sekarang jauh lebih sabar tau sayang, dia juga udah bisa masak, mama sama papa juga sekarang lebih meluangkan waktunya untuk keluarga"

Haruto mengepalkan tangannya kuat - kuat agar tidak menangis.

"saat aku ngajar tadi, aku ketemu murid yang mirip sama kamu, terus dia berantem sama murid lainnya yang sama - sama pinter, aku jadi inget jaman dulu sama kamu Kyu"

"aku merindukanmu Kyu.. Kapan kamu mau jemput aku?"

Suasana yang semakin gelap membuat perasaan Haruto semakin hancur.

"sayang.. Aku merasakan kesempurnaan saat bersamamu, tapi aku sekarang merasa benar - benar hampa.. Apa kamu merasakan hal itu juga Kyu?" lirih Haruto.

"tolong.. Tolong jangan lama - lama menjemputku Kyu, aku memohon" ucap Haruto dengan isakan.

Haruto sudah tidak bisa menahan air matanya. Dia benar - benar merindukan kekasihnya ini. Dia ingin merengkuh kekasihnya, dan bersandar dibahu lebar kekasihnya. Dia hanya ingin beristirahat bersama kekasihnya.

Dipertemukan semesta, dan dipisahkan juga oleh semesta.

Haruto merasakan tepukan pelan dibahunya, dia menoleh ke belakang.

Dia melihat ada seorang nenek yang tersenyum kearahnya dan memberikannya sapu tangan.

"kamu sepertinya perlu ini nak" ucap nenek tersebut.

Haruto hanya tersenyum menerimanya.

"terima kasih nek"

"orang itu sangat beruntung dicintai sebesar cintamu nak, dan dia pasti bahagia merasakan bagaimana ketulusanmu"

Haruto masih terdiam, bingung mau merespon bagaimana.

"tapi nek, dia sudah tidak ada" lirih Haruto.

"dia selalu ada bersamamu dan tersenyum, dia sangat cantik nak"

Haruto menatap bingung ke arah nenek tersebut.

"dah, nenek mau pulang.. Hati - hati di jalan anak muda, kekasihmu benar - benar sangat cantik, dia tersenyum indah saat ini"

Setelahnya Haruto dibuat semakin bingung dengan kata - kata nenek yang terakhir.

"dia akan menjemputmu pada saat kamu sudah bisa menikmati kebahagiaan itu seperti apa, jangan terpuruk terlalu lama nak, karna dia juga pasti sedih dikeabadian"

Perpisahan yang paling menyakitkan adalah perpisahan dengan keabadian. Raganya sudah tidak dapat direngkuh, dan namanya hanya bisa dikenang.

Tamat.







Hallo, ini Nita. Aku merasa terharu bisa menyelesaikan book ini. Aku awal nulisnya tahun 2022, dan aku baru bisa finish di tahun 2024. Aku masih ingat jelas, bahwa aku terakhir kali menyelesaikan sebuah buku itu pada tahun 2022. Aku sempat strugle untuk lanjut nulis lagi. Tapi seseorang berkata padaku bahwa, "kamu perlu istirahat, pelan - pelan aja nit" ajaibnya, aku lama - kelamaan menemukan kembali semnagat menulisku. Aku benar - benar berterima kasih pada kalian yang masih setia menungguku. Aku tanpa kalian bukan apa - apa..

Sekali lagi, thank you guyss, dan I love you all ❤️

P E R F E C T (END) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ