Hidup di hutan belantara,
Tak kusadari ketika kau berubah
Bukan lagi manusiaAku menemukan kau
Selayaknya binatang pemangsa
Yang siap memangsa siapapun
Entah itu kawan ataupun lawan
Kau tampak buas walaupun
Tatapanmu selembut kapasTidak hanya kau rupanya
Semua wajah-wajah palsu
Yang menyimpan rencana licik
Di setiap selip otaknya yang
Paling dia agung-agungkan,
Wajah-wajah itu dengan mata-mata
liar itu, tajam, setajam sebilah pedang
mengkilat yang selalu terhunus di balik jubah. Siap menghisap darah siapapun yang lengan dan mudah dijatuhkan.Apakah cara itu yang membuatmu menjadi lebih baik atau merasa paling baik?
Aku yang terlalu bodoh memahami segala tindak lakumu, hanya mampu
Pasrah ketika pedangmu itu tanpa ampun mengoyak jantungku hanya dalam sekali tusuk.
YOU ARE READING
Before You Go
PoetryKumpulan Puisi Before You Go terinspirasi dari lagu Lewis Capaldi. Sebuah perasaan tentang penyesalan dari harapan yang tak tersampaikan akibat kehilangan.