Mereka langsung tertawa bersama tepat setelah Adhit mengatakan itu. Mereka tetap berbincang sembari bertukar canda tawa di sana. Waktu tak terasa begitu cepat. Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 22.12 malam. Mereka menyudahi kegiatan telepon mereka. Tepat setelah itu, Peppey langsung menuju ke arah kasur, tak lupa mematikan lampu dan menutup jendela kamarnya. Peppey langsung merebahkan tubuhnya di kasur, kemudian memejamkan matanya dan tertidur.
Pagi hari pun datang. Matahari telah menampakkan dirinya, dan memancarkan cahayanya yang bahkan mampu menembus jendela kamar Peppey. Peppey segera bangun karena cahaya matahari itu. Dia juga langsung melihat ke arah jam. Jam itu menunjukan bahwa sekarang sudah pukul 05.45 pagi. Dia langsung beranjak dari kasurnya, kemudian ke kamar mandi dengan membawa handuk. Setelahnya, dia langsung memakai seragamnya dengan rapi. Kemudian, dia langsung menuju ke dapur untuk mengambil roti.
Setelah itu, dia memakan roti itu sembari memakai sepatunya. Dia langsung keluar rumah, tak lupa menguncinya kembali. Dia langsung berjalan dengan santainya, dan masih memakan roti yang masih ada di mulutnya. Di tengah perjalanan menuju sekolah, dia bertemu dengan Mefelz dan Adhit di pertigaan jalan. Peppey langsung menghampiri mereka begitu dia melihat kedua sahabatnya. Mereka bertiga pun saling bersapa, lalu berangkat ke sekolah bersama-sama.
Sesampainya di sekolah, mereka pun langsung ke kelas. Tapi yang membuat Peppey bingung adalah, mengapa mereka berdua juga ikut masuk ke dalam kelasnya? Saat Peppey akan menanyakan hal itu, tiba-tiba saja Adhit menunjukkan chat WhatsApp miliknya dengan Pak Saddan.
-📱-
Pak Saddan
Assalamualaikum
Dhit, besok kamu sekelas sama Peppey ya?
Waalaikumsalam
Lah? Emang bisa Pak?
Bisa
Soalnya tadi udah di diskusikan
Ya walaupun mereka awalnya g setuju sih
Lagian kan kasian Peppey
Dia cuman sendirian di kelas
Teman-temannya udah pada pergi semua
Wihh, kok tau banget sih pak
Apalagi, saya emang mau sekelas sama Peppey
Gegara rumor itu
Maka dari itu
Dan setauku, hanya kau dan Mefelz
Yang masih mempercayai Peppey
Untuk saat ini :v
Jadi?
Saya sama Mefelz sekelas sama Peppey?
Ya, benar sekali
Dan itu pun di kelasnya Peppey?
Iya
Soalnya kelasnya Peppey itu dikit
Muridnya cuman seuprit
Anjir 😭
Gitu amat ngomongnya
Kan bener-
Lagian kalau di kelas kalian mah..
Kepenuhan nanti
Apalagi, kelas kalian itu..
Lebih rusuh kan?
Makanya kalian yang dipindahkan
Bukan Peppey yang dipindahkan
Masya Allah tabarakallah!
Makasih banget ya pak
Lope² buat bapak
🥰🥰
Pfft
Iya sama-sama
Btw itu emoji nya dijaga
Gelii
Awikawok!
Yah kena ya?
Awokawokawok
Parah, pembulian terhadap guru
Ga, canda kok pak
Oke dadah!
Makasih infonya
Assalamualaikum
Waalaikumsalam
YOU ARE READING
Please, Believe Me..「 YTMCI AU 」
Fanfiction"Ku mohon, percayalah.." Menceritakan tentang seorang remaja yang difitnah melakukan percobaan pembunuhan terhadap temannya. Dia pun dijauhi oleh semua orang di sekolahnya, bahkan termasuk guru-guru favoritnya. Namun, setidaknya dia masih memiliki t...
「 Chapter 3 - Tetap Menemaninya 」
Start from the beginning
