Crazy Villain 15

33.8K 2.7K 391
                                    

Double up (14, 15) kalian baca bab 14 dulu, biar nggak bingung.

Happy reading

Tandai typo dan jangan lupa tinggalkan jejak

=====

"Tuan, Nona Ayreen ingin menyampaikan sesuatu kepada anda," ucap Lionel yang baru memasuki ruang kerja Matthew.

"Suruh dia masuk!" kata Matthew.

Lionel mengangguk, ia kembali keluar untuk memberitahu Ayreen yang tengah menunggu di depan.

"Ada apa?" tanya Matthew saat gadis itu masuk sendirian, Lionel kembali ke ruang kerjanya.

"Saya ingin menanyakan kemana perginya Kania? Kenapa pelayan pribadi saya diganti? Apa ada sesuatu yang terjadi saat saya tidak sadar?" tanya Ayreen saat gadis itu sampai di hadapan Matthew.

"Aku akan menjawabnya, tapi kau harus lebih dekat lagi!" pria itu menggerakkan telunjuknya dan meminta Ayreen untuk berpindah ke sebelahnya—tepat di dekat kursinya.

Gadis itu melangkah setengah memutari meja kerja Matthew.

Grep!

"Duke?!" kaget Ayreen saat tubuhnya ditarik dan terjatuh dipangkuan pria itu.

Matthew memeluk perut gadis itu, agar Ayreen tidak bisa turun.

"Bukankah kau ingin mendengar jawabanku? Jadi diamlah dan duduk dengan tenang!" ucap pria itu dengan berbisik.

Gadis itu menurut, karena ia ingin tahu apa yang terjadi dengan Kania.

"Pelayan itu sedang pulang ke kampung halamannya, karena ibunya sedang sakit. Apa aku sudah menjawab pertanyaanmu?" Matthew mengecup bahu sang tunangan yang hari ini memakai gaun berwarna merah—warna kesukaan pria itu.

"Berapa lama Kania perginya?" Ayreen kembali bertanya.

"Aku tidak tahu, mungkin sampai ibunya sembuh," jawab Matthew yang kini melabuhkan bibirnya di pipi sang tunangan.

"Duke berhenti mencium saya!" Ayreen menahan bibir pria itu agar berhenti.

"Singkirkan tanganmu, sebelum aku memotongnya!"

Gadis itu langsung menarik kembali tangannya, karena takut dengan ancaman Matthew.

"Kau tidak bisa melarangku untuk melakukan apa saja kepadamu, karena kau sudah ku beli dan tugasmu disini hanya diam—sebagai boneka kesayanganku," ujar pria itu kembali melanjutkan kegiatannya.

"Duke, saya ingin pergi ke rumah Kania. Apa saya boleh pergi kesana?" tanya Ayreen yang kini membiarkan Matthew mencium pipinya.

"Jawabannya tidak."

"Kenapa?" gadis itu menoleh ke samping dan tatapan mata mereka saling bertemu.

"Dunia luar terlalu menyeramkan untukmu, apa kau mau kesakitan seperti kemarin?" pria itu mengusap lembut pipi Ayreen.

Gadis itu menggeleng, ia benar-benar tersiksa dengan kutukan di tubuhnya. Ayreen bisa keluar dengan bebas saat kutukannya sudah hilang, tetapi cara untuk menghilangkan kutukan tersebut—dirinya harus melakukan hubungan intim dengan Matthew.

"Apa kau tidak menyukai pelayan barumu? Aku bisa mencarikan pelayan lain untuk menggantikan posisi Kania sampai dia kembali," pria itu menarik dagu Ayreen agar menatapnya.

"Tidak, pelayan barunya cukup mengerti saya dengan baik dan saya akan menunggu Kania sampai kembali. Apa saya boleh mengirim surat kepada Kania?" tanya gadis itu yang masih menyelami mata biru milik Matthew.

Crazy Villain (End)Where stories live. Discover now