7. Petrichore

36 9 54
                                    

Sadajiwa Bumi, bukan tipe manusia penyabar

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


Sadajiwa Bumi, bukan tipe manusia penyabar. Dirinya tidak akan mau untuk menunggu, kala sudah menginginkan sesuatu. Ia tidak akan biaa tenang kalau apa yang di inginkannya belum berada dalam genggamannya.

Sama seperti sekarang, dimana dia terus saja gelisah, memikirkan tentang Senandung Arunika. Gadis cantik yang ada di toko bunga, yang sudah berhasil membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Sewa saja kafe itu dan bawa Arunika kesana." titahnya yang langsung membuat Daniel hampir saja mengumpat. Andai Bumi bukan atasannya, sudah pasti dia akan langsung mengumpati laki-laki di hadapannya ini, yang entah kenapa menjadi sedikit bodoh, setelah terindikasi virus jatuh cinta.

Menggaruk tengkuknya yang sejujurnya sama sekali tidak gatal, "Kalau seperti itu, emm... saya rasa Nona Arunika malah akan takut, Pak." katanya dengan sedikit ragu, takut kena semprot atasannya yang memang terkenal galak dan tempramen.

"Itu lama."

Baiklah, Daniel harus semakin banyak menyimpan stok kesabaran dalam dirinya, karena sepertinya akan semakin banyak drama setelah ini. "Mm, kalau saran saya pak, lebih baik bapak mendekatinya dengan cara yang organik saja."

"Kamu pikir tanaman?" pertanyaan yang membuat Daniel langsung merutuki dirinya, mengutuk lidahnya yang bisa-bisanya terpeleset. Pendekatan yang alami, berakhir menjadi organik.

Bodoh!

"Milik siapa toko bunga itu?"

"Juna Nam, Pak. Seorang dokter."

Satu kesimpulan di dapat, Arunika bekerja dengan Juna Nam. "Kirimkan bunga tulip ke toko bunga itu setiap hari. Ingat, setiap hari! Jangan buket biasa, kirimkan yang paling ekslusif."

"Ba-baik pak."

Sudah gila, gadis yang bekerja di toko bunga, bertemu berbagai macam jenis bunga setiap hari harus mendapatkan paketan bunga setiap hari. Apa tidak akan mabuk bunga?

Begitu pertanyaan yang muncul di dalam kepala Daniel. Dan tentu saja, tidak berani dirinya utarakan secara jelas, karena sudah pasti akan membuatnya berakhir di maki-maki oleh Bumi.

Nasib.

Semburat warna orange membentang menghiasi langit senja, mengiringi terbenamnya sang matahari yang akan kembali ke peraduan.

Sadajiwa Bumi, laki-laki yang tengah berdiri di balkon kamar hotel sembari menyesap sebatang rokok, tanpa sadar tersenyum tipis, mengingat sebentar lagi dia akan kembali melihat paras ayu gadis pujaan hatinya.

Senandung Jiwa || Part of Purple Universe Projectजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें