DAY 1.

1 0 0
                                    

Reyga Angkasa, anak kelas 3 SMA yang sering dipanggil Rey oleh teman-temannya. Adalah seorang remaja yang terkenal suka bertindak semena-mena terhadap teman seangkatannya atau bahkan adik kelasnya.

Seluruh isi sekolah sudah tau mengenai kelakuan reyga yang tergolong cukup nakal. Reyga memang memiki tampang yang tampan dan sebenarnya dia pintar karena selalu mendapat nilai bagus ketika ujian atau ulangan. Namun satu yang disayangkan, kenakalannya menjerumuskan dia menjadi anak yang tidak baik.

Pagi ini, Reyga melakukan rutinitasnya. Berkeliling sekolah sambil mencari 'mangsa' nya ditemani oleh satu sahabatnya yaitu Basmara Bimantara. Mengapa mereka bisa bersahabat? Karena sifat keduanya yang bisa dibilang bak pinang dibelah dua.

Oh iya, kalau kalian bingung apa yang dimaksud dengan 'mangsa'. Maksudnya adalah, mereka sedang mencari murid-murid yang memang terkenal pendiam untuk dipalak.

Mereka memang suka memalaki orang-orang yang terkesan lebih lemah dari mereka. Padahal keluarga reyga dan bima ini bisa dibilang cukup terpandang. Orang tua mereka bahkan sering kali menjadi donatur sekolah.

"buset dah pada kemana ini orang-orang ya?" ucap Reyga. Situasi sekolah memang agak senggang pagi itu.

"tau, kan gua haus ini pengen minum" balas Bima.

Mereka melangkah beberapa meter lagi dan akhirnya mereka menemukan 2 orang gadis yang sedang mengobrol di bangku selasar taman. Mereka pun langsung menghampiri 2 gadis tersebut.

"met pagi cantikk" ucap Bima dengan nada yang sangat menjengkelkan. Kedua gadis itu menoleh dan langsung membuang muka dan kembali mengobrol.

"woi, bagi duit dong. mau jajan nih kita" sahut Reyga.

Kedua gadis tersebut ialah Kalea Zamora dan Anvaya Yasmine, teman seangkatan Bima dan Rey. Mereka berdua memang sudah bersahabat sejak mereka SMP.

Kalau bicara tentang karakter. Kalea adalah perempuan yang cukup keras, sifatnya lebih dominan meski tidak melebihi laki-laki, terkenal berani bertarung entah verbal atau fisik, dan juga pintar. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Anvaya yang memang memiliki karakter lembut, pemaaf, lebih dapat mengontrol emosinya dan tidak meledak-ledak seperti Kalea.

Oke kembali ke Reyga dan Bima.

Setelah mendengar ucapan Reyga, mereka berdua tidak menjawab namun Kalea berdiri dari duduknya dan menghadap ke arah Reyga. Anvaya yang panik karena tau Kalea tidak segan untuk menghajar orang di hadapannya ini langsung berdiri dan memegang lengan Kalea, menyuruhnya untuk tenang namun tetap saja. Kalea ya Kalea.

"apa lo bilang tadi? duit? gembel lo?" ucapan Kalea terhadap Reyga yang terlampau sarkas.

Reyga yang melihat Kalea sedang meletup-letup amarahnya pun ikut tersulut. Namun dengan cepat Bima menengahi mereka.

"ck udahlah, kasih aja duit lo berdua ke kita" ucapnya.

"sujud dulu depan kaki gua baru gua kasih." tegas Kalea. Oh tidak, gawat sudah. Reyga semakin emosi, begitupun Kalea. Sementara Bima dan Anvaya masih berusaha menenangkan kedua temannya tersebut.

"berani? gua sujud kalo lo sujud depan kaki gua duluan." balas Reyga.

"Ley udah ley, jangan nyari ribut pagi-pagi" bisik Anvaya pada Kalea.

"Rey, udah cok. Masih pagi, jangan cari masalah" Bima juga berbisik pada Reyga.

Karena Bima dan Anvaya tau kedua temannya ini sama sama-sama keras kepala, membiarkan mereka disini sama saja dengan mengadu 2 batu. Keduanya kemudian menarik masing-masing temannya dan membawa mereka pergi menjauh dari satu sama lain. Kalea dan Reyga sama-sama terdiam kala sahabat mereka menarik mereka menjauh.

Syukurlah pertempuran pagi ini bisa terhindarkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DIE OR DIE. Where stories live. Discover now