"Sayang, janji ya kita sampai menikah"-Dipta ari fauzi
"sayang, kalo kita sunguh-sungguh dua hati ini kita harus berusaha" -Rhesya Arista
dua hati yang sudah mencitai lebih dari delapan tahun
melalui semua masalah bersama-sama
Author suka happy end
"Rhesya, bangun nak udah mau jam lima. Kamu udah sholat belum?" ucap Ibu Rhesya -Astuti denya sari
Rhesya mengerjapkan mata nya pelan
"hmm, iya bu ini mau sholat" ucap Rhesya
"cepetan bangun, jangan tidur lagi kamu" ucap ibu sari tegas
Rhesya tidak menanggapi perkataan ibu nya itu.
Dia berjalan mengambil handuk dan menuju kamar mandi.
35 menit berlalu
Rhesya sudah melaksanakan sholat subuh.
Berjalan menuju dapur untuk melihat ibu nya. Rhesya duduk di kursi makan.
"ibu mau bikin sarapan apa?" ucap Rhesya
"nasi goreng telur" -sari
"kamu ambil telur di kulkas, Ibu mau motong bawang" -sari
"berapa telur nya, Ibu " -Rhesya
"dua aja" jawab Ibu Sari
"nih, bu"Rhesya meletakan telur di pinggir kompor.
"kamu duduk aja, biar Ibu yang bikin" -sari
"hmm" ucap Rhesya sambil tidur dengan duduk.
12 menit
"Rhesya ini nasi goreng nya" Ibu Sari meletakan piring berisi itu ke meja makan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*dua piring nasi goreng
Rhesya bangun.
"baca doa dulu" ucap Ibu Sari mengingatkan Rhesya.
/Rhesya membaca doa
10 menit sudah
"Ibu, biar aku yang cuci piring, Ibu menyirami bunga aja" -Rhesya
"yasudah, kalo kaya gitu" Ibu Sari melenggang pergi ke depan rumah.
Rhesya sudah mencuci piring dan menyapu. (menyapu ini dia sendiri yang inisiatif)
☜☆☞
Komplek prumahan keluarga Akmal
"Dipta Mamah dan Papah mau ngomong sebentar sama kamu" Mamah Alya berbicara, ketika mereka semua sudah sarapan.
"hmm, mau ngomong apa Mah,Pah?" kepo Dipta
"sebener nya kamu itu udah punya pacar apa belum?" Papah Akmal angkat bicara.
"udah" jawan Dipta
"sejak kapan?" kepo Mamah Alya
"sejak sd, smp, sma bareng. Tapi, itu masih suka. Kami berpacaran pas kelas 2 sma sampai kuliah sekarang ini" ucap Dipta menjelaskan sejak kapan menyukai DOI.
"siapa? Kok Mamah ngga tau?" ujar Alya
"Rhesya, Rhesya anak nya bu sari" jawab Dipta dengan benar.
Papah Akmal yang sedari tadi, hanya diam mendengar kan saja.
"emang sih anak bu sari itu cantik. Mamah juga ngeliat nya adem gimana gitu, trus keliatan nya penurut" ujar Mamah Alya dengan jujur.
"Mamah benar, Rhesya itu orangnya penurut" ucap Dipta
"kalo kata Papah gimana? " usul Mamah Alya pada suami nya.
"kalo kata Papah sih yes"
"PAPAH yang bener" kesal Mamah Alya
"mau Mamah emang gimana" bicara Akmal dengan normal.
"kalo menurut Mamah sih, harus kita nikahin" ucap Mamah Alya spontan.
"hah? Mamah beneran?" kaget Dipta
"iya, Dipta sekarang kamu chat... Siapa tadi namanya? Rhasya Rhese,, eh apa ya?" lupa Mamah Alya
"Rhesya Mah" koreksi Papah Akmal
"nah iya itu, maksud Mamah" -Mamah Alya
"Mah, Pah... " lirih Dipta
"iya, Mamah sama Papah mau menikahkan kalian berdua, soal biaya pernikahan kalian biar Papah dan Mamah yang tanggung. Dan kamu akan bekerja di kantor Papah. Ya Dipta?" Papah Akmal berbicara panjang lebar.
"Dipta siap Pah, Mah" ucap Dipta
"yaudah, lusa kita akan kerumah Rhesya" ucap Mamah Alya
"istilahnya melamar" membenarkan kata nya -Mamah Alya
"yasudah, kalian kembali ke kesibukan masing-masing" Suruh Mamah Alya.
Dan.. 123, semua nya pada nurut
☜☆☞
Dipta baru saja berleha-leha di atas kasur nya. Dan dia mengambil benda pipih yang sedang di mengisi batrai.
Dipta membuka aplikasi wa, dan mencari nama kontak satu yang spesial.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.