"sudah lama sekali, kamu nggak masuk uks" ucap Lin menghampiri upi
"Dulu biasanya seminggu sekali mampir buat berobat. Tanganmu masih infeksi?" Tanya lin
"Udah nggak sih" balas upi
"Kamu udah nggak coret-coret lenganmu lagi ya. Baguslah" ucap Lin memeriksa tangan upi
Sedangkan amu
"Tahan!" Anggota uks 1
"Bismillah!" Anggota uks 2
"AAAAAAH!!!....AAAAAA LIN! Tulung!" Teriak amu meraontak karena tidak takut di suntik
"Kamu sudah berusaha dengan baik, kalau mulai muncul keinginan untuk melakukan hal itu lagi. Coba telefon temanmu" saran Lin
Upi yang diam hanya menatap bekas coretan di tangannya
"Ah aku nelpon amu sama toro awalnya ditenagin, tapi besoknya malah diomelin mereka! untung sayang" jelas upi
"Haha" tawa lin
"Mereka kalau marah serem!" Pekik upi
"Hmhm... lalu bagaimana dengan teman mu yang lain- maksud ku murid pindahan itu kalau gak salah ingat namanya rika"
"Ada apa sampai membawa rika?"
"Kau berteman dengannya kan walaupun baru, tapi apa dia tahu soal ini?"
Upi yang mendengar itu kembali menatap bekas lukanya
"Tidak, malahan dia kelihatan seperti gak ada masalah sama sekali hanya penampilannya yang terlihat seperti wibu padahal dia itu cantik" jelas upi
Lin yang mendengar penjelasan upi hanya mengangguk mengerti
"Begitu yah..."
Sekolah–Jam istirahat
"Gimana keadaan kalian? Udah mendingan?
Aku dan rika bawa beberapa cemilan" ucap toro sambil mengangkat Katong plastik
"Pengen obob" gumam sho dengan wajah datarnya
"Gimana keadaan kalian? Aku beliin kalian susu kaleng buat kalian berdua" Tanya ku di belakang toro
"Fuih yoh rame euy" ucap Lin di mejanya
"Waaaa makasih toro, ayang rika perhatian banget" ucap upi
"Kalian kan sakit jadi harus makan ya, jangan lupa obatnya juga" balas ku menghampiri upi
"Ternyata makhluk sepertimu bisa sakit juga ya? Kita cek ukuran otak dulu" ucap sho menghampiri amu sambil memeriksanya
Yah memeriksa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wah smoll brain" ucap sho sambil menghidar dari lemparan bantal
"Pergi sana!" Kesal amu karena bantal yang di lepar gk kena sho
KAMU SEDANG MEMBACA
A chance to be miyamura sister
Random{full name} atau bisanya dipanggil {name} seorang mahasiswi tahun terakhir di universitas terbuka di Indonesia yang terkenal dengan beasiswa. Wanita berkepala 20an yang hidup mengandalkan beasiswa dan terus meluangkan waktunya untuk beberapa part-ti...
