⊰⊹ฺ Author POV ⊰⊹ฺ
Disekolah kami ada sebuah pohon mangga yg selalu berbuah tanpa
kenal musimBuah Mangga itu selalu menjadi incaran para murid setiap harinya.
Dan sekarang sedang menjadi incaran kamiTATAP
Masalahnya ini pohon mangga punya kepsek
🦌🐹🐍🐰🐻🐈⬛
Tatap amu, upi dan rika
"Bagian keamanan masih sibuk di pintu gerbang, jadi pasti aman. Masih ada setegah jam sebelum bel masuk,lanjut gak?" ucap upi dan dibalas hand sigh oke👌🏼dari amu
"Ya lanjutlah" ucap amu
"teman-teman ini serius mau curi mangga nya? Ini masih di wilayah sekolah" ucap rika
"tenang, aman aja selagi bagian keamanan lagi lengah" ucap upi
'bukan masalah itu upi, tapi masalahnya aku g mau di tangkap pak eko nanti dengan osis' rika melihat aksi upi dan amu
"Sigh kalau nanti dapat mangga-nya bagiin ya, buat bahan kue nanti walaupun nantinya gak dapat haha" ucap rika dan bagian akhir di pelan kan
"oke/siap"ucap amu dan upi bersamaan
"oke aku balik ke kelas dulu" pamit rika dan di kasih jempol dari mereka berdua
🦌🐹🐍🐰🐻🐈⬛
⊰⊹ฺ Rika POV ⊰⊹ฺ
'Bagus rika baru hari pertama sekolah dan sudah diajak curi mangga milik sekolah, Walaupun dulu kau feteran tapi itu (name) bukan rika'Sekarang aku di kelas yang masih sunyi ini sambil menyeruput susu kotak
Menikmati suasana sunyi
"gak ikutan mereka berdua?"
"Bruuufff!!"
Mendengar suara seseorang di belakang membuat ku kaget sampai menyembuhkan susu yang belum sempat ditelan
berbalik dan ternyata itu sho dengan ular di lehernya
"uhuk...shoto-san kau hampir membuat ku tersedak" ucapku menyekat sisa susu mengunakan punggung tangan
"maaf gak sengaja" sho berjalan dan duduk di hadapanku
"ada apa?" tanya ku bingung
Dia mengambil sesuatu di saku celananya
"ini. makasih krim nya, ampuh pinggang ku gak encok lagi" sho mengembalikan krim panas ku tadi pagi
"ah... sama-sama, padahal tidak kembalikan juga tidak apa-apa"
"sans aja, dan gua juga mau berbincang beberapa hal soal lu dan amu yang kelihatan seneng banget tadi"
Aku menyimpan krim tadi di saku seragam ku dan melihat sho kembali
'jadi ini mau di interogasi ceritanya?'
"boleh saja, jadi itu awalnya aku..........(baca chapter sebelumnya singkat dan garis besarnya)"
"oh gitu pantas dia senang, lo aja kasih makanan gratis" sho dengan santainya mengelus ular nya
"ah...hahaha aku tidak menyangka akan hal seperti itu" aku jadi malu, sampai menggaruk tengkuk leher padahal gak gatal
"lo itu.......kutu buku atau wibu sih suram amat penampilan lo" ucap sho to the poin dengan watados
Jleb
Aaahh.....
ada beberapa anak panah menebus tubuh ku ternyata masih ada yang berpikir seperti itu
'sho...aku tidak seperti itu, kau membicarakan fakta yang terakhir sangat sakit' aku langsung merasa lemas setelah di katain
"aku...tidak seperti itu, penampilan ku memang seperti ini karena ada alasannya" cicit ku
"oh kau buruk dalam fashion ternyata" tambah sho
Jleb
Anak panah lain kembali menusuk
'aku sudah seperti ini sejak masa mahasiswi' aku tambah lemas
"cukup shoto-san...lain kali sindir nya jangan memasang muka seperti itu, kau terlihat tidak bersalah sama sekali"
'mulutnya sama seperti teman kyouko-nee, berbicara tanpa berpikir'
Dia hanya mengajungkan jempol dengan santai nya
Setelah itu aku melirik ke arah jendela untuk melihat keadaan duo itu, dan sekarang udah di lapangan
"sepertinya mereka dapat hukuman"
Sho pun ikutan melihat arah pandang ku dan tertawa
"haha gak ada kapok-kapoknya"
🦌🐹🐍🐰🐻🐈⬛
⊰⊹ฺ Author POV ⊰⊹ฺ
Jam pelajaran pun selesai dan waktunya untuk pulang bersamaan dengan masa berlaku hukuman selesaiTerlihat duo tadi duduk bersandar di tiang bendera dengan kelelahan
"wee capek banget berdiri sampai jam pulang" ucap upi
amu hanya ngangguk sebagai balasan
Ketika lagi duduk tenang tiba-tiba sesuatu yang dingin menempel di pipi mereka berdua dari belakang
"Waahhh!!!" teriak duo itu bersama
Dan sang pelaku di belakang terkekeh kecil
"rika lo buat kita serangan jantung" tegur upi
"betul tuh Untung aja belum di panggil maha kuasa" nambah amu
"Heh! amu"
"giggles maaf aku tidak bermaksud seperti itu" rika masih terkekeh kecil. "ini buat kalian, karena sudah berkerja keras" sambil menyodorkan dua botol minuman
"wiihhh thanks rika" ucap amu
"rika makasih kayak tau aja" ucap upi
Mereka berdua pun mengambil minuman tadi dan meneguknya sampai habis
Setelah itu muncul tiga cowok berjalan kearah mereka
"Amu aku bawa tas mu nih" kiki mendekati amu menjulurkan tas miliknya
"Wah makasih ki" amu menerima tasnya
"Lalu punyaku mana?" Tanya Upi
"Gak di bawah" ucap kiki
"Kok kalian gak bawain sih!" Pekik upi
"maaf upi tadi ngak sempat" ucap toro
"emang loh penting" ucap sho
"maaf upi aku tidak tahu tas mu yang mana" ucap rika
"Dih! Jahat banget kalian" kesal upi nunjuk sho, kiki dan toro
YOU ARE READING
A chance to be miyamura sister
Random{full name} atau bisanya dipanggil {name} seorang mahasiswi tahun terakhir di universitas terbuka di Indonesia yang terkenal dengan beasiswa. Wanita berkepala 20an yang hidup mengandalkan beasiswa dan terus meluangkan waktunya untuk beberapa part-ti...