Chapter 2

248 39 9
                                    

"Xiao Shuo, sebentar!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Xiao Shuo, sebentar!"

Chen Shuo turun kembali dari sepeda saat ibunya memanggil. Perempuan paruh baya itu baru saja menutup kedainya menjelang makan siang karena sudah habis. Dia masih memakai celemek dan keluar membawa satu kotak makanan.

"Berikan untuk Shen Yang, cepat, sebentar lagi makan siang," ujar ibunya sambil menepuk punggung putranya. Chen Shuo mengangguk, menaruh makan siang tersebut di keranjang depan sepeda.

Dia memang hendak ke studio seperti janji dengan Shen Yang lusa, untuk membahas konsep videonya. Chen Shuo mengayuh sepedanya lebih cepat sebelum Shen Yang pergi untuk makan siang. Saat sampai di sana, beberapa orang terlihat baru keluar, sepertinya pengunjung lain dengan kepentingan yang sama atau mirip dengannya.

Chen Shuo memarkir sepeda dan berlari kecil, tetapi berhenti di depan pintu. Dia mengintip melalui dinding kaca tersebut dan melihat Shen Yang sedang berbicara dengan seorang pelanggan di depan komputer. Tidak lama, mereka selesai dan pelanggan tadi keluar. Bersamaan dengan Shen Yang melihat ke arah pintu.

Alis lelaki itu terangkat begitu melihat Chen Shuo, lalu dia tersenyum. Dua teman lelaki itu juga bergegas meninggalkan meja, sepertinya memang sudah waktunya makan siang.

"Shen Yang, ayo." Salah satu temannya mengajak. Tetapi lelaki itu menjawab, "Aku menyusul," jawabnya.

Shen Yang keluar dan menemui Chen Shuo yang begitu dia keluar, pemuda itu melepas topi, lalu memberinya makanan dan satu botol minuman.

"Makan siang dari Ibuku."

"Oooh, terima kasih," ucap Shen Yang senang dan menerimanya. "Masuklah," ajaknya.

Sambil makan siang di meja studio, Shen Yang mendengarkan Chen Shuo menjelaskan jenis dance seperti apa yang ingin dia lakukan karena itu untuk menentukan konsep dan pengambilan gambar. Pemuda itu memutar lagi beberapa referensi untuk Shen Yang tonton.

"Aku mengerti..." Lelaki itu mengangguk sambil mengunyah, dan melanjutkan, "Aku akan mencari lokasi yang bagus di sekitar sini–"

Chen Shuo segera menyela, "Aku tahu semua tempat yang bagus di sini. Yang-ge tidak perlu mencari lagi."

Shen Yang tertawa kecil, "Mata kita dengan kamera itu berbeda, jadi aku harus lihat sendiri. Aku akan memeriksa tempat-tempat yang kau tahu. Lebih cepat lebih baik."

Pemuda itu mengangguk, "Baiklah, aku temani. Kapan Yang-ge bisa?"

"...Itu tergantung kau, bukan?"

"Waktuku bebas dan bisa diatur. Jadi aku akan ikut waktu Yang-ge," jawab Chen Shuo yakin. Shen Yang mengangguk, lalu dia menaruh bekal kembali di atas meja dan hendak minum. Tetapi Chen Shuo membukakan minuman tersebut untuknya dan diberikan sambil tersenyum lebar, "Silahkan, Ge."

Anak baik.

Entah sudah berapa kali Shen Yang membatin itu saat berbicara dengan Chen Shuo. Bisa terlihat dari semua sikapnya dari berjalan hingga bicara dan memperlakukan orang lain. Meskipun sejauh ini Shen Yang belum melihat bagaimana Chen Shuo berinteraksi dengan orang selain dirinya. Tetapi anak itu jelas anak baik bahkan dari cerita ibunya sendiri. Melihat pemuda itu bekerja keras untuk mimpinya, Shen Yang jadi ingin membantu yang terbaik.

Sunshine Becomes YouWhere stories live. Discover now