" Kamu gak sibuk kan? Kalau gak sibuk buatkan saya kopi ya, seperti biasa."

" Pak.. maaf sebelumnya, itu bukan tanggung jawab saya pak. Bukan saya mau menentang bapak, tapi saya gak enak sama karyawan lain pak, gosip aneh kita sudah menyebar dan itu sangat merugikan saya." Jelas Nata, mau tak mau dia harus menjelaskan ini pada bos nya, entah mau di pecat pun rasanya terserah bos nya saja. Toh hidup Nata sudah di tanggung oleh raja iblis.

" Gosip murahan gitu gak usah di dengerin, saya yang gajih kamu disini, setiap pekerjaan kamu ada harga nya, kamu ngelakuin nya gak secara cuma-cuma. Lagian kamu buatin saya kopi gak di luar kan? Saya sudah sediakan alatnya dalam ruangan saya." Jelas bos nya Nata.

" Pak maaf, tapi itu bukan tugas saya, ya walaupun saya di bayar tapi tetap saja rasanya aneh, urusan itu kan sudah ada yang lain pak, bapak bisa menyuruh bawahan bapak yang lain, kenapa harus saya terus yang di minta untuk membuatkan bapak kopi?" Tanya Nata.

" Duduk dulu, saya mau ngobrol sama kamu." Sahut bos nya Nata.

Nata menatap sedikit curiga ke arah bos nya, tapi tetap saja dia menurut agar pembicaraan nya ini lekas selesai.

" Saya menyuruh kamu karena ada sebabnya, yang pertama saya suka Kopi buatan kamu, yang kedua saya gak suka kopi buatan orang lain termasuk buatan cafe yang biasa saya singgahi. Alasannya ya karena memang suka sama buatan kamu." Jelas bos nya.

" Pak, saya buatkan bapak kopi resepnya dapat dari bapak juga, kenapa gak bapak kasih ke orang lain resepnya?" Tanya Nata.

" Entahlah, rasanya tetap berbeda, saya gak tau kenapa tapi saya lebih suka buatan kamu."

" Bapak gak mikir aneh-aneh kan? Saya bisa resign saat ini juga kalau bapak mikir aneh-aneh." Sahut Nata.

" Aneh-aneh?" Tanya bos nya Nata.

" Bisa saja gosipnya benar kalau bapak... Ehm.. b-bapak menyimpan perasaan buat saya, saya gak ke pedean ya pak, tapi tingkah bapak memang mengarah kesana." Sahut nata pelan.

Bukannya marah, bos nya nata malah terlihat tersenyum tipis, sorot matanya seketika berubah sendu saat bertatap mata dengan Nata.

" Perasaan saya memang untuk kamu, tapi itu berbeda, perasaan tidak yang seperti kamu pikirkan, ada alasan lain Nata. Ada hal besar yang belum saat nya kamu tau." Sahut bos nya.

"M-maksud bapak?" Kaget Nata.

" Kalau sudah saatnya kamu pasti tau, saya akan jujur ke kamu." Sahut bos nata tadi.

" Kalau bapak mau ngelamar saya mending jangan pak, saya sudah mau menikah, saya di jodohin sama ibu saya jadi gak ada harapan buat saya nerima orang la- "

" Hah? K-kamu sudah di jodohin? Sama siapa?" Tanya bos nya Nata.

Wajahnya terlihat sangat terkejut dengan penuturan Nata.

" Bapak kenapa?" Bingung Nata.

" Nata.. jujur sama saya, kamu di jodohin sama ibu kamu sama siapa? Sama anak raja ibl- "

Tiba-tiba ucapannya terhenti saat sadar akan sesuatu, dia langsung menutup mulut nya kemudian mengusap kasar wajahnya.

" Lupakan, kamu boleh balik ke ruangan kamu, kopi nya gak jadi." Ucap bos nya Nata tadi, setelah mengatakan itu dia langsung pergi begitu saja meninggalkan nata yang terlihat kebingungan.

OUR FATE || Against Fate 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang