Mengenai Seokjin yang tiba-tiba di mintai untuk menerima perjodohan dari seorang kolega ayahnya. Ia tidak suka dijodohkan, bahkan ia bisa saja menolak perjodohan tersebut. Namun Seokjin lebih memilih untuk menerimanya. Gadis penyuka bunga Lavender y...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seminggu sudah pernikahan mereka berlalu, tak banyak kemajuan yang terjadi antar keduanya. Hanya Seokjin yang sudah tau kalau makan itu harus ia terlebih dahulu yang menyendok makanan itu ke mulutnya dan Leyla yang akan ikut makan setelahnya. Hanya Seokjin yang kini sudah sibuk bekerja dan pulang malam hari sehingga interaksi keduanya kurang berjalan baik karena minimnya waktu untuk bersama. Dan hanya Leyla yang kini belum sepenuhnya bisa memasak, bahkan memasak nasi pun airnya terlalu banyak sehingga nasi itu berubah menjadi bubur. Namun ada hal lain yang berhasil membangun suasana antar keduanya dan hal itu pula yang berhasil membangun sedikit interaksi antar keduanya yaitu Leyla yang sedang sangat tertarik dengan alat-alat elektronik dirumah mereka itu. Tidak tau sudah berapa kali hari ini Leyla menelpon suaminya hanya untuk bertanya bagaimana menggunakan alat-alat itu.
📞 Ella
"Hallo, Jin-nie"
"Hmmm... Kenapa lagi?" jawab yang diseberang sana sembari memijit keningnya, setelah tadi istrinya itu menelpon bagaimana cara menghidupkan robot vacuum cleaner, bagaimana cara membuka pintu rooftop karena ia ingin memindahkan bunga lavendernya sebagian ke atas sana, lalu apakah ia boleh menggunakan air fryer untuk menghangatkan ayam goreng yang ditinggalkan seokjin tadi pagi, lalu bagaimana cara memakainya, berapa lama durasi yang diperlukan. Serius jika tidak diladeni, Seokjin takut Leyla akan melakukan hal fatal lainnya setelah kejadian kemarin.
"Baju kotornya sudah banyak sekali, pakaianku sudah tidak ada lagi yang bisa ku pakai dan pakaian kotormu juga sudah sangat banyak. Aku ingin mencuci"
"Beli saja pakaian yang baru. Untuk pakaian kotornya Aku akan mencucinya pulang nanti"
"Tidak bisa begitu. Aku kan istrimu"
"Ya walau istri kau bukan pembantuku"
"Memang bukan tapi aku ingin mencuci pakaian kita"
"Tapi aku yakin kau tidak tau cara menggunakan mesin cucinya"
"Ya makanya aku menelponmu, Jin-nie. Aku ingin tanya bagaimana cara menggunakannya"
Seketika Seokjin semakin menekan keningnya pusing. Ia bisa menebak hal ini. Seperti hari-hari sebelumnya gadis itu terus saja bertanya ini dan itu membuat Seokjin jengkel dan berujung memarahinya. Tapi Leyla bahkan tidak jera.
"Sudah tidak perlu mencuci"
"Pokoknya aku akan mencuci!"
"Ya sudah terserah!" pasrah Seokjin.
"Jin-nie kenapa mesin cucinya ada dua? Aku pakai yang mana? Apa dua-duanya boleh?"
