- 13th: Mind Your Manors -

65 13 287
                                    

cw, tw // scary pictures and music, blood, murder, corpse

️☠️☠️☠️

"Yang bener aja," ucap River sembari berdecak keheranan. "Jadi semua perjalanan sembunyi-sembunyi tadi bahkan belum setengahnya dari tantangan?"

"Begitulah," sambut Vergene dari ballroom. "Tapi setidaknya kalian bisa memanjakan mata dengan melihat furnitur mewah dari tempat ini. Pemilik istana tempat kalian berdiri sekarang rupanya memiliki selera yang bagus. Meski jangan terlalu lama karena kalian harus tetap mengumpulkan pecahan jiwa dan potongan cincin ketiga, lalu keluar dari sini hidup-hidup."

Tentu saja, itu sebuah kewajiban. Sebab seluruh anggota Klub Sastra sangat ingin untuk kembali ke dunia nyata. Entah bagaimana nasib mereka sebenarnya selama terjebak di Alam Mimpi Buruk, dan kiranya apa yang terjadi pada orang di sekitar mereka?

Tidak ada yang tahu. Tidak seorang pun.

"HAHAHAHAHA!"

Kembali, suara tawa terdengar. Namun kali ini, suaranya lebih berwibawa dan tidak nyaring seperti saat di labirin.

"Apa, sih. Garing." Axley berujar, wajahnya masam. "Ingin rasanya aku mencekik siapapun yang tertawa seperti itu.

Nana menimpali. "Mungkin saja patungnya yang berulah dan mereka cuma bisa tertawa. Kurang lebih, nada tawa mereka mirip seperti tawa bajak laut."

"Patung tolol," sambut si gadis katana.

Mereka terus berjalan, menaiki anak tangga yang terletak di belakang altar cincin. Ada dua tangga di setiap sisi dengan dua tuas di dinding, serta lukisan dari seseorang (atau apalah itu) berada di bagian tengah.

Lukisan tersebut merupakan potret seorang pria yang mengenakan pakaian bangsawan abad pertengahan, memberi kesan mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lukisan tersebut merupakan potret seorang pria yang mengenakan pakaian bangsawan abad pertengahan, memberi kesan mewah.

Dan yang membuat Klub Sastra salah fokus adalah wajah dari pria yang berada di lukisan, sebab ia mengenakan topeng emas yang menutupi seluruh bagian wajahnya.

"Wow, bisa jadi ini yang punya rumah." Carl berpendapat.

Sayangnya mereka tidak bisa membuang waktu lama hanya untuk memperhatikan lukisan, ada 304 pecahan jiwa yang menunggu di dalam sana. Ditambah semakin lama mereka melihat lukisannya, aura istana terasa semakin seram.

"Jika tuasnya diturunkan, maka lorong menuju tempat pecahan jiwanya akan terbuka. Dua sisi, dua lorong, dua perjalanan. Kalian bisa memilih apakah mau berpencar atau mencari bersama," tutur Vergene yang terus memberikan arahan dan pilihan kepada para tamunya.

Nightmare RealmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang