bab 9

22 1 0
                                    

Jam 12 malam farel ke kamar Akira. Pintu nya tidak di kunci. Dilihat nya Akira tertidur pulas.

"Dasar ceroboh. Kenapa tidak mengunci Kamar mu. Bagaimana kalau ada orang masuk. Misal musuh mu atau seorang pria."

Farel merebahkan tubuh nya ke samping Akira. "Aku hanya tertarik pada tubuh mu. Tidak mencintai mu,"

Mula mula Farel membuka kancing Akira terlihat korset yang di pakai Akira. Farel membuka kancing terahir baju Akira. Termasuk korset yang di pakai Akira. Di lihat nya Akira yang memakai Bra berwarna merah. "Cantik," puji Farel memegang pipi Akira. "Mari selesaikan ini dan pergi dari sini. "

Farel mencium Akira ia melumat bibir mungil itu tak lupa membuka bra Akira . Ia melihat Akira yang setengah telanjang. "Aku penasaran bagaimana dengan rasa mu,".

Farel membuka celana panjang Akira sekaligus celana dalam Akira. Mata nya penuh nafsu . Dengan tergesa Farel membuka seluruh pakaian nya. Dengan penuh nafsu. Tanpa pemanasan Farel menyatukan tubuh kedua nya. "Ternyata benar dugaan ku. Kamu seorang perawan." Ucap Farel mencium akira dan meremas dada Akira.

Percintaan itu terlalu singkat tak sampai setengah jam . Hanya beberapa menit Farel menyemburkan spermanya ke rahim Akira.

Setelah pelepasan Farel berdiri. Ia melihat darah yang mengalir di paha Akira.

Untuk terakhir kali farel mencium kening Akira."ini untuk pertama dan terakhir kali aku melakukan ini. Anggap saja ini hukuman karena masuk ke kehidupan tenang ku!" Ucap Farel dingin. Tak ada perasaan menyesal .

Farel memakai pakaian nya lalu ke luar dari kamar Akira. Bahkan ia tak menoleh sedikit pun ketika keluar dari kamar Akira . Di lihat nya Deni dan bik Iyem berada di luar kamar Akira.

"Bik bereskan sisa nya. Jangan sampai ada jejak yang tertinggal . Ganti seprai nya dengan yang baru.,"

"Baik Tuan,"

"Kamu Deni kenapa ada disini selarut ini,"

"Saya hanya hawatir Tuan,"

"Pergilah aku juga sudah mau pergi ke kamar ku."

"Baik Tuan,"

Ingin ia mengatakan sesuatu. Tapi hanya tersimpan di tenggorokan nya. Ia hanya menghawatirkan Akira. Itu saja

Dengan berat hati Deni pergi dari hadapan Farel.

Bik Iyem melihat keadaan Akira yang berantakan , ia menutup mulut nya. "Astaga Tuan Farel benar benar kejam. Bahkan lebih kejam dari pada ia yang membunuh musuh nya."

"Maafkan aku Nak, aku tak bisa menghentikan kekejaman tuan farel . " ucap Iyem merasa bersalah.

******
Akira terbangun dengan badan yang sakit semua. "Apa yang terjadi. Kenapa tubuh ku sakit semua. Dan bagian intim ku juga sakit. Aku tidur bagai orang mati tak sadarkan diri. Ah, kepalaku pusing." Ucap Akira memegang ke pala nya."

Akira berjalan tertatih ke kamar mandi . Di lihat nya di luar sudah terang. "Sial aku kesiangan. Siap siap di pecat deh sebelum balas dendam,"

"Kenapa bagian intimku sakit ya. " ucap Akira ketika pipis.

"Bibir ku juga bengkak," ucap Akira bercermin.

"Ah mungkin di gigit hewan."

Air shower mengguyur tubuh Akira. Dia terlalu polos untuk mengetahui kekejaman yang di lakukan Farel.

Akira berjalan tertatih laras melihat itu. "Kamu kenapa?" Tanya Laras

"Maksut Nona?" Tanya Akira

"Kenapa jalan mu tertatih begitu,"ucap Laras farel melirih Akira sedang Deni tersedak.

BALAS DENDAMWhere stories live. Discover now