Chap 1 - Rimuru Penyelamatku

57 8 3
                                    


........


Diablo, seorang noir telah bekerja 3 tahun di perusahaan PT ilmu hitam jaya (santet dan lain-lain). Dia bekerja sebagai asisten manajer marketing setelah lulus di perguruan UST-Universitas Sesat Tensura.

Dengan bekal ilmu yang melimpah, prestasi yang banyak, serta latar belakang bangsawan tentu Diablo dapat mudah menjadi asisten manajer.

Dan Manajernya seorang Succubus bernama Albedo, yang sangat bucin terhadap Ain-sama.

Marketing yang mereka jalanin tentu saja berbau ero karena sosok Succubus terkenal dengan legenda eronya. Makhluk yang melakukan ritual dengan cara seggggk.

Klien mereka biasanya meminta susuk agar menarik orang yang disukai atau buat menaikkan kepercayaan diri.

Albedo masih Virgin, tentunya alasan mempunyai asisten sebagai pelaku prakteknya.

Albedo yang mengolah mantra sedang Diablo yang mengeksekusi klien.

Kebetulan klien mereka hanya perempuan apalagi tante-tante. Pelanggan top mereka biasanya dari kalangan Orger, Goblin, manusia, monster, kecuali para Elf, mereka sudah lihai di distrik hiburan skidipappp uhuy.

Tentu mereka puas apalagi ahli praktisi Diablo, tampan, kukuh, mempesona.

"Diablo, malam ini ada jadwal bertemu nyonya golbin Miranda, kau sudah tau hotelnya kan," periksa Albedo.

"Ha-i, manajer, saya sudah tau tempatnya, mari kita berangkat sekarang," ujar Diablo sopan.

"Hari ini aku tidak bisa ikut. Aku harus mengejar Ain-sama. Dia dinas bersama si vampire genit itu! Aku tidak terima dia menginap bersama Ain-sama!!!" mata Albedo berapi.

"Manajer,"

"Tak usah cemas, aku sepenuhnya percaya padamu. Kau seorang noir, pengalamanmu lebih banyak dariku. Okay, aku harus pergi sekarang!" Albedo terbang secepat kilat dari cendela ruangan kantor.

Diablo pun melakukan teleport di lobby hotel klien.

Ia berjalan hingga lift,menekan lantai 11. Setiba di lantai 11, aroma kemenyan ritul tercium di koridor.

Diablo menuju kamar klien. Ia mengetuk pintu itu. Tuktuk.

Tante-tante  goblin girang bernama Miranda sudah mengenakan handuk kimono dan berpose seksi menyambut Diablo.

"Ara-ara, Diablo-san akhirnya datang juga," genitnya menggeleot di lengan Diablo.

"Kufufuf, Miranda-san, apa semua perlengkapan ritual sudah siap sedia?" ramah Diablo.

"Ahhh~~ syudahh tentunyaahhh," desah manja si tante goblin.

Diablo menyentuh dagu tante goblin itu. Tersenyum palsu.

"Baiklah mari kita mulai," senyuman Diablo itu jurus jitunya melelehkan hati wanita.

Dengan brutal tante goblin itu melepas kimononya dan siap menerkam pria yang terlihat polos padahal SUHU.

.

.

.

Tepat pukul 4 pagi. Diablo mengenakan bajunya yang terserak di lantai. Ia selesai ritual, sekarang ia bertujuan pulang kerja.

Diablo mampir terlebih dulu ke bar yang ada di hotel itu. Tiba-tiba ia ingin menikmati wine.

Saat tiba di bar, hanya ada dirinya dan wanita berambut biru, bermata emas. Rimuru.

Dia menikmati wine sambil membaca sesuatu di ponselnya.

Saat Diablo ingin memesan. Seseorang bergelayut di lengan Diablo.

"Diablo-sama, akhirnya bertemu lagi!" pekik genit seorang Elf, Shopia.

"Shopia-san, ohayo, ada urusan apa anda di hotel?" tanya Diablo basa basi padahal dia tau Elf ada di Hotel sebagai jasa segssssss.

"Aku mengikutimu, aku sudah tidak tahan lagi ingin bertemu Diablo-sama," ujarnya muka memerah.

"Aku ingin pakai ritual penglaris, bisakah sekarang dilakukan," Shopia memanyunkan bibirnya.

"Sesuai prosedur harus mendaftar di administrasi dulu, diluar itu saya bisa kena hukuman," tolak Diablo ramah.

"Kalau begitu temani aku seharian," manjanya.

"Hari ini saya ingin istirahat sebentar," senyum Diablo menahan kesabarannya.

Blam!

Rimuru membanting gelasnya hingga semua orang terkejut dan tertuju padanya.

Rimuru mabuk berat, terlihat dia tak bisa berdiri tegak, wajahnya memerah, pandangan Rimuru tidak fokus.

"Oi, tinggalkan dia," tegur Rimuru yang teler.

"Siapa kau, seenaknya menyuruhku," kesal si Elf.

"Aku pacarnya, hik," ceguknya Rimuru.

Si Elf memandang dada rata Rimuru.

Shopia tersenyum licik, "Heeee, pembohong, Diablo-sama suka yang GEDE seperti punya ku!" sombongnya.

"Haa, gumpalan lemak tidak bisa mengalahkan punyaku yang imut,"

"Pergi sana!" Shopia mendorong Rimuru hingga Rimuru pinggang nya terkena pinggiran meja bar.

"Daijoubu desu ka?" cemas Diablo pada Rimuru.

Rimuru tidak menjawab. Ia bejalan menuju elf itu lalu menamparnya. PLAK!

"Wanita seperti hanya akan membuat dia tidak nyaman," Rimuru menggenggam tangan Diablo dan menariknya pergi dari bar.

Elf itu hendak ingin mengejar tapi Rimuru-sama menoleh sambil menatap tajam elf itu.

"Akan ku sobek bajumu sampai telanjang, jangan ikuti kami," ancam Rimuru garang.

Shopia pun menciut. Sedangkan Diablo yang mendapati tatapan tajam Rimuru, tiba-tiba jantungnya berdebar-debar kencang. Seketika ia sadar ia kagum hingga jatuh cinta pada Rimuru yang belum ia kenali.

Mereka berjalan di koridor. Lalu Diablo menggendong bridal Rimuru yang teler itu.

Mereka berpindah-berteleport di apartment Diablo.

.

.

 
Next

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 4 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rimuru-sama, My Tsundere Senpai || Rimuru x DiabloWhere stories live. Discover now