Chapter 3

190 32 7
                                    

Silahkan vote dan komen~























_________________






"Kamu dimana sekarang?" Tanya Finn lewat telfonnya.

"Aku sedang jalan ke aula sekarang." Jawab [Name] lewat telfon, terdengar suara langkah kaki di hp Finn. Tak lama kemudian pintu aula terbuka, menunjukkan sosok dua orang.

"Maaf Finn, menunggu lama ya?" Senyum [Name] memasuki aula sambil membawa box besar.

Finn menggeleng, "Tidak, kok. Eh..kenapa kak Kaldo ada denganmu?"

"Dipaksa jadi babu." Yang jawab malah Kaldo. Pria itu meletakkan Box besar di samping mereka.

"Aku pamit dulu ya, neng-neng cantik." Ucap Kaldo melambaikan tangan sebelum keluar dari aula.

"Dia mengerikan.." gumam [Name] yang diangguki Finn. Tiba-tiba saja terdengar suara keras.

"Kak Rayne, pelan-pelan naronya? Itu bisa rusak!" Finn terkejut saat menyadari itu. [Name] juga ikutan terkejut, ada kakaknya Finn disini?

"Maaf." Jawab Rayne menuruni panggung. Entah mengapa ia telihat marah.

"Mou..kakak bisa temenin temen Finn disini? Aku mau ke WC dulu." Ucap Finn sebelum keluar aula.



Hening. Mengapa Finn meninggalkan dirinya bersama pria yang ia suka?! [Name] merasa sangat canggung, dan kaku sebelum ia meninggalkan perasaan-perasaan itu.


"Kita sudah bertemu tapi belum kenalan, ya? Aku [Name]." Gadis itu tersenyum dan menjulurkan tangannya.


Rayne hanya mengangguk dan tidak menerima jabatan tangannya, "Rayne."


[Name] menarik tangannya kembali dengan cepat, sedikit merasa malu. "Apa hubunganmu dengan adikku?" Tanya pria itu tiba-tiba.


"Eh? Kami teman dari kecil." Senyum [Name] saat menjawab. Mata Rayne berbinar, ini saatnya untuk mengetahui kehidupan adiknya yang imut saat kecil.












































.

















.










.




"Huwaaaa, bagaimana ini bisa terjadi?!" Batin Finn menangis. Tadi baru saja keluar dari toilet, terus ke lorong ga sengaja ketemu Carpaccio. Masalahnya Finn mengira pria ini akan melukainya lagi seperti saat di ujian sebelumnya.


Namun, ternyata pria itu malah memeluk gadis itu ke pelukannya sambil berkata maaf. Finn sangat kaku sekarang dan tidak tau harus melakukan apa. Orang-orang di sekitar mereka pada melihatnya.


"E..etto..tidak apa-apa, kok." Jawab Finn dengan terbata-bata. Carpaccio langsung melepaskan pelukannya. "Besok kamu ada waktu luang?"

Finn memiringkan kepalanya, sedikit bingung. "Iya, kenapa?"


"..Kencanlah denganku malam ini." Ucap pria itu sebelum meninggalkan gadis itu di tempat.


Kencan? Malam ini? Setelah itu wajah Finn langsung memerah dan juga panik. Apa-apaan ini?! Bukannya pria itu membenci dirinya? Bagaimana kalau kakak tau soal kencan ini?

Finn langsung cabut dari tempat itu, untuk kembali ke aula.



Terlihat Carpaccio langsung dideketin Margarette langsung mendekatinya, "Bagaimana? Lancar, kan?"

Carpaccio hanya mengangguk. Kemarin malam dirinya meminta tolong Margarette untuk memberitahu bagaimanaa caranya agar bisa dimaafin Finn karena pas ujian kandidat OSIS lewat telfon.

Dan Margarette dengan sesatnya memberitahu dengan cara memeluk lawan bicara, lalu ajak kencan malamnya. Carpaccio nanya, kencan itu apa.

Dijawablah oleh si banci ini, kencan itu ngajak lawan jenis itu jalan-jalan atau makan bersama hanya berdua.









































"Maaf, aku lama ya- kalian ngapain?!" Finn terlihat sangat terkejut saat melihat kondisi di aula yang berantakan, dan..dengan [Name] yang duduk di atas Rayne.


"Sebentar, ini tidak seperti yang kamu pikirkan!" Ucap [Name] wajahnya memerah.
































Tbc.






Rayne Ames x (Y/n) || MashleWhere stories live. Discover now