CHAPTER 1

1 0 0
                                    


CARI KERJA


"AKHHHH sial bisa gila gue kenapa si susah amad cari kerjaan anj* janc*."

Itulah kata kata mutiara yg sejak tadi mengalir bebas seperti sungai dari mulut tidak terdidik Nautaliz, tapi siapa juga yg tidak frustasi sendiri jika kondisinya saat ini dikejar pinjol,tidak memiliki pekerjaan,keluarga baru meninggal, duh cape deh jadi manusia.

"Mulutnya kotor banget dari tadi dek,kenapasi? Minta disikat!." Ujar wanita yg duduk diseberang sana sedari tadi melihat tingkah Nauta.

Sedangkan yg diajak disahuti hanya memutar bola matanya malas,tampak raut tidak menyenangkan diwajah Nauta.

"Cariin gue kerjaan dong kak." Ucapnya jutek sambil menyeruput teh di gelasnya.

Huh kakak nya agak sedikit kaget soalnya anak ini? mau cari kerjaan?,seorang sepertinya adiknya itu pikir sang kakak,matanya yg sedikit tegang tadi perlahan menjadi datar lagi.

"Oh udah sadar ni ceritanya kalau kamu beban doang?." Alis kirinya terangkat menatap adiknya itu.

"Iya,udah gk osah bacod jadi cariin gue kerjaan ya."

"Oke,entar kakak tanyain sama ipar kamu mungkin dia ada kenalan."

"Sip,thanks kak." Ucap Nautaliz pada Nada lalu beranjak pergi.


~~~

"Nada sayang aku pulang." Ucap sang suami yg ada didepan pintu.

"Hai sayang/papah." Ucap kedua orang berbeda usia namun segender itu.

Sang anak pun berlari ke arah ayahnya dan hap tubuhnya digendong oleh sang papah.

"Hai princess papah." Papahnya menciumi seluruh wajah si putri mungilnya itu, sambil menggelitik membuat anaknya kegelian.

"Ahahaha sudah papah hahaha geli aduh papa geli hahaha."

"Iya iya sudah, kakak main sama mama,adek dan tante dulu ya? Ayah mau mandi dulu udah bau acemm huu au." Ucap sang ayah pada putri manisnya itu sambil menutup hidungnya memperlihatkan wajah jelek.

"Ahahah iya papah mandi udah bau acemm xixixi" Nana terkikik kecil sambil menutup mulut dan hidung dengan kedua tangannya. Gadis kecil itupun berlari ke arah sang mamah yg sedang nonton sinetron di tv.


"Sudah makan tadi ay?."

"Udah,kamu tadi udah?"

"Sudah ko santai."

"Oke jadi gk perlu aku siapin kan makannya." Ujar Nada pada suaminya,sang suami pun berlalu setelah menjawab iya.

"Oiya Den,aku mau ngomong." Ucap Nada pada suaminya tampak serius btw mereka berdua memang hanya memanggil nama tanpa embel embel lain kecuali lagi pengen.

"Ngomong aja kali Nad,serius amad kek minta cerai." Ucap raden sambil terkekeh, melihat istrinya ingin bicara lagi ia pun berdehem dan menatap sang istri agar melanjutkan apa yg ingin diucapkan.

"Gini tolong bantu Nauta cari kerjaan ya ay." Ucap Nada.

Dia tertegun sebentar senyum nya merekah,duhh tumben sekali istrinya ini lembut dan sopan santun gini ngomong nya, kan Raden jadi gemes sendiri melihatnya.

"Oh Nauta mau cari kerjaan ay?."

"Iya dia mau cari kerja katanya,lagi pula gk mungkin juga kita biayain dia terus kan?, bukannya pelit sama adik sendiri tapi disini cuma kamu yg kerja,kita juga punya 2 anak yg harus dibiayain jadi, pokoknya cariin Nauta kerjaan ya." Ucap Nada beserta jawaban dan alasannya yg mudah dimengerti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang