Apa yang sebenarnya terjadi

131 12 1
                                    


"Iya Vian" ucap canggung Chika

Chika tertunduk malu karna bertemu mantannya untuk kedua kalinya. Lalu Vian mengedarkan pandangannya ke arah rumah Chika.

"Jadi kamu disini? Sendiri?" Tanya Vian

"I-iya" jawab Chika

"Eum beberapa kali aku sering ketemu kamu di sekitaran sini" lanjut Chika bertanya ke Vian untuk mendapatkan jawaban yang pernah ia pikirkan saat kemarin ia baru pindah

"Ah, iya tempat tinggal ku disana" Jawab Vian sambil menunjukkan rumahnya yang rupanya tak jauh dari rumah Chika

"Sebenarnya saat itu aku sedang bersantai di teras, lalu aku lihat ada mobil. Aku hanya berpikiran bahwa ada seseorang yang pindah ke komplek sini, lalu saat ingin ku sambut seseorang itu malah menatap ku dengan dalam" Vian yang menceritakan kejadian kemarin

Chika yang malu bahwa Vian itu sedang menceritakan Chika yang sedang buang sampah didepan

"Aku menjadi penasaran dengan orang yang menatap ku, dengan inisiatif aku beranjak mendekati seseorang itu tapi dia saat ku panggil malah kabur hahahhahaha" Ejek Vian seperti biasa semasa dulu berpacaran

"Ahh apasii viii" Rengek Chika yang sudah tak tahan malu saat kejadian kemarin

"Aku kemarin tuh kaget... Jadinya aku langsung kabur" Jelas Chika kepada Vian

Vian tertawa akan rengekan Chika yang sedang malu terhadap dirinya. Vian membelai puncak kepala Chika itu karna tak tahan melihat kegemasan mantan kekasihnya
Inget bre, udah mantan woi

"Cukup deh vi, aku malu" Ucap Chika

"Iyaa... Peace kita peace"

.....

Tiba tiba suasana antara kedua menjadi hening, entah kenapa mungkin mereka akan teringat kejadian sesaat mereka harus pisah karna keadaan

"Eum, aku masuk dulu ya vi"

Vian hanya mengangguk ngerti, lalu ia menggendong kucing putih itu dan berpamitan kepada Chika untuk beranjak pulang













































1 bulan kemudian

Tit tit tit tit tit tit tit tit tit

Pagi harinya Chika terbangun akan alarm yang berbunyi lalu mematikannya dan langsung bersiap siap diri untuk bekerja.

Chika sudah hampir sebulan ia bekerja, dan sudah mendapatkan gaji pertama untuk nya.

Tak perlu lama ia mentransfer setengah dari gajinya untuk Robby sang ayah sambung Chika itu untuk memenuhi hutang dan perjanjiannya ia dengan sang ayah sambungnya itu.

Setelah ia selesai bersiap diri, ia langsung menghubungi Zean untuk berangkat bersama. Karena kebetulan dari rumah Zean ke rumah Chika lalu ke kantornya itu searah, jadi Chika juga tak ingin menolak rejekinya. Hitung hitung hemat uang nya si Chika.

Sesampai mereka ke kantornya, mereka langsung mengabsen diri lewat finger touch yang terpasang di dinding dekat loby. Mereka langsung ke meja kerjanya masing masing dan melakukan semua pekerjaan yang datang maupun melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.

Sesaat Chika duduk di meja kantor nya yang bersebelahan dengan Zean, ia melihat seseorang yang asing baginya. Ia melihat seorang wanita muda berambut lurus berkulit susu berdiri dari meja kerjanya dan keluar dari ruangan itu, ia seperti masi malu malu terhadap orang sekitarnya.

The Secret Boy [Chikaran]Where stories live. Discover now