19

436 51 7
                                    

Satu bulan sudah terlewati. Juan selama ini juga tinggal di rumah Peixin. Menumpang lebih tepatnya. Karena Juan ingin menemani Peixin. Xiao Zhan juga tidak masalah. Toh jika ada kerja kelompok tidak bingung. Sesekali juga Zhan menelfon anaknya. Dan pagi ini Juan pulang di hari minggu.

Juan langsung disuguhi pemandangan yang menghebohkan. Ayahnya sedang mencium ibunya brutal di sofa ruang tamu. Tanpa mengacau dia masuk ke kamarnya membuat kedua orang tuanya kaget. Zhan tampak malu dengan anaknya.

♥️💚

Siang harinya, Juan bermalas-malasan dengan samg ibu. Dia hanya diam menikmati usapan lembut di kepalanya. Dia tengah memeluk Zhan menyandarkan kepalanya di dada empuk. Ini kesukaan Juan ketika dengan Zhan. Apalagi sekarang ibunya hamil dia lebih sering mengusap sang adik di perut ibunya.

"Juan. Bagaimana kabar Peixin?"

"Hm? Baik. Tapi dia hari ini harus menemani ayahnya di rumah sakit."

"Oh ya? Ayahnya masih sakit?"

"No, Discharge from hospital." Jawab Juan.

"Oo. Jadi sudah sembuh."

"Ya begitu. Jadi Juan pulang."

"Apa karena ini kau hanya diam?" Zhan baru paham setelah melihat anaknya hanya diam seperti anak baru saja putus hubungan.

"Apa? tidak ada." Maksud Juan tebakan Zhan tidak benar. Dia pulang karena merindukan ibunya dan adik bayi.

"Uwe!!! Kau menculik Zhan Ge dariku." Yibo datang-datang langsung merangkul Zhan di samping kiri. Juan berada di samping kanan.

"Ayah berlebihan. Ayah sudah memeluk ibu satu bulan penuh. Gantian!" Juan merangkul ibunya juga.

"Tidak bisa. Kau rangkul saja itu Peixin-peixin tukang buli." Jelas Yibo mengejek anaknya.

"Yah!"

"Haolaa. Hentikan. Mulai bertengkar hem?"

"Ah aku mencintaimu Zhan Ge ku sayang." Dengan erat Yibo memeluk istrinya sambil mengucapkan kata cinta. Dia terlampau gemas dengan si istri.

"Aku mencintaimu ibuku ratuku cintaku. Ayah tidak usah dibagi." Juan mengikuti nada bicara sang ayah. Dia pun juga memeluk Zhan kuat-kuat.

"Anak si—akh!" Yibo mendapat geplakan manja di kepalanya dari nyonya besar.

💚💚

"Halo Juan. Bisakah kau menjemput Yuan di bar. Amak itu kembali mabuk."

"Kenapa harus aku?"

"Ayolah Juan aku tidak tahu harus ke siapa lagi."

"Kau ingin menjebakku agar bisa dibuli lagi dengannya?"

"Astaga Juan, kotor sekali pikiranmu. Jika kau tidak mau ya sudah tidak apa-apa biar aku saja."

Wah, malah bahaya, jadi Juan langsung menyetujuinya. Dia mau menjemput Yuan yang tiba-tiba tantrum ingin dijemput Peixin. Untuk Juan itu tidak bisa. Tidak akan.

Peixin meminta tolong agar Juan mau menjemput Yuan. Sebelumnya Yuan menghubunginya dan marah karena Peixin tidak bisa menjemput di bar. "Baiklah Wang Juan. Terima kasih. Aku harus mengurus ayahku pulang besok."

"Ya." Jawab Juan singkat. Sangat malas sekali menatap wajah Lan Yuan.

💙💙

Bar mini di tepi kota, Juan menghela nafasnya sebelum masuk ke dalam. Demi apapun dia malas. Tapi demi Peixin dia mau melakukannya. Bodoh bukan. Bersiaplah nanti akan ada perang antar dua dominanan ini.

[END] Little Whoreson S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang