15. Those who want revenge

63 20 17
                                    

🎭🎭🎭



Di sepanjang jalan menuju asrama, Sohyun terus memikirkan tentang Jungkook yang keluar rumah sakit padahal belum dapat penanganan yang serius.

Kalau memang tidak mau di rawat, seharusnya Jungkook kembali ke asrama atau memberitahu nya. Tapi ini, bahkan hingga esok hari tak ada kabar sama sekali.

“Kim Taehyung!”

Taehyung terperanjat kala suara Min Yoongi berdengung di telinga nya. Terlihat penampakan guru itu yang tengah menaruh kedua tangannya di pinggang sambil berjalan ke arahnya.

Setelah sampai di depan Taehyung, Yoongi mengulurkan tangannya, “Kembalikan! Kembalikan apapun itu yang kau ambil dari ruanganku!”

Taehyung mengernyit tak mengerti, “Apa? Saya tidak tahu apa yang ssaem maksud.” jawab Taehyung bingung.

Seingatnya, dia tidak mengambil apapun dari ruangan gurunya itu.

Yoongi berdecak, “Jangan bohong! Aku tau kau mengambil sesuatu saat kau ke ruangan ku tadi. Berikan padaku Kim Taehyung!”

“Maksud ssaem, yang ini?” sela Sohyun dengan menunjukkan sebuah robekan koran yang sedari tadi Yoongi cari.

Yoongi tersentak, dia tidak menyangka kalau yang mengambil itu Lee Shiyun, “Kau tidak sopan, mengambil barang orang lain Lee Shiyun! Kembalikan!”

Sohyun menyembunyikan tangannya kala Yoongi mau mengambil barang tersebut. Yoongi terperangah melihat Shiyun yang bersikap kurang ajar padanya.

“Kau—”

“Saya tahu, apa ini. Dan saya juga tahu, siapa kau sebenarnya Min Yoongi.”

Seruan remaja di depannya yang lancang benar-benar membuat Yoongi terpancing. Dia lelah, dia sudah mencari robekan koran itu ke mana-mana dan sekarang Lee Shiyun berbicara selancang ini.

“Kau sadar kan, siapa yang kau ajak bicara?”

Sohyun mengangguk, ekspresi nya masih terlihat tenang, “Saya tahu. Min Yoongi, guru musik di highlight school. Dan Min Yoongi, putra tunggal dari Min Dung-sik, dan Song Yenna.”

Yoongi terpaku saat nama kedua orang tuanya tersebut.

Aura yang Shiyun pancarkan, berbeda dari biasanya.

Taehyung yang dari tadi berada di sana, otomatis ikut merasakan aura yang terpancar dari Sohyun maupun Yoongi.

“Ekhm...” Taehyung berdehem untuk menyadarkan mereka dari tatapan mata tajam, “Sepertinya, kalian memang harus bicara. Ya kan, ketuan Ahn?”

Sohyun mendesah lelah, kemudian berlalu lebih dulu. Melihat kepergian remaja itu, mau tidak mau Yoongi menyusul. Sementara Taehyung hanya terdiam sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

”Jeon Jungkook tidak ada, mungkin teman-teman nya itu tahu. Apa, aku ke sekolahan saja ya?” monolog Taehyung pelan.

Dia melihat ke arah perginya Sohyun, berpikir mungkin Sohyun akan membutuhkan waktu untuk berbicara dengan Yoongi. Ya walaupun Taehyung juga tidak tahu apa yang akan mereka bicarakan.

UNDERCOVER✔️Where stories live. Discover now