Vindest - Salah Paham

8 0 0
                                    

Games TNS, saling bertanya.

"Pendapat tentang, bisa ga sih lawan jenis tuh cuman pure bersahabat?" Ucap Bintang Tamu.

"Gw ga terlalu percaya sih ka, kalo lo teh?" Ucap Enzy

"Kalo gw? Dulu gw juga ga percaya sih, tapi
sekarang, ketemu kalian berempat? Emang kita apaa yaakk?? HHAHAAH" ucap Hesti sambil ngakak.

"Kita kan cuman temen kerja broo, ya ga Vincent?" ucap Desta niat bercanda sambil ngeliat ke Vincent.

Vincent bersikap profesional sambil merespon, "Iya, iyaa... cuman temen kerja, duitnya broo," suaranya menjadi lebih berat sambil mengulum bibirnya sendiri lalu menatap balik Desta.

Henzy sedang bertanya balik kebintang tamu, menanyakan apa pendapatnya. Sementara Vincent Desta sedang masuk kedalam imajinasi mereka masing-masing.

Vincent pov:
Ucapnya dalam hati, "Kosa? Becanda gitu? Serius temen kerja doang? Harus gua apain ya ni orang. Pura pura bodo amat aja lah," sambil natap Desta sesekali dengan tatapan mematikan.

Desta pov:
Desta menyimak Vincent ngobrol sama yang lain, sambil mikir, "Mampus gw salah ngomong. Gua masih ketawa gara-gara omongan Hesti lagi. Jir tatapannya es begitu. Di diemin lagi ni gua. Maaf ya es, kelepasan gua. Ga maksud ngomong gitu dah, benerr."
End pov.

Kembali keobrolan tadi. Vincent berbicara lagi sambil sedikit melempar jokes untuk membalas jokes-nya Desta, "Gua pribadi sih percaya yaaa. Karena sahabat cewe gua kan banyaakk. Gua tuh di kelilingi cewe-cewe banyak banget" Ucap Vincent masih dengan nada yang sedikit kesal, tapi tetap bercanda, dan yang lainnya pun tertawa, termasuk Desta.

"Tau diriii" ucap Desta sambil menunjuk Vincent, dan mereka berdua tertawa.

"Ga ga gaa.. Yaa gua sih ga percaya, sampe gua ke temu Henzy, Hesti Enzy ni, gua jadi percaya." Ucapan Vincent kali ini serius.

Setelah selesai shooting. Hesti Enzy kira tadi semuanya sudah baik-baik saja, ternyata belum. Terutama Hesti yang sadar jika Vincent sedang kesal dengan pendapat Desta yang menurut Vincent berlebihan. Sebenarnya, menurut Hesti baik-baik saja, ucapan Desta tidak salah. Tetapi tidak dengan Vincent, karena vindest memang lebih dari sebatas rekan kerja. Di host room juga masih mereka bahas secara tersirat.

Vincent masuk duluan, karena perasaannya sudah tidak enak semenjak ucapan Desta tadi. Vincent langsung menyuruh asistennya membereskan barangnya, dan dia langsung mengganti bajunya. Vincent hanya diam saja di tempat biasanya dia duduk, dengan aura yang berbeda. Tentu saja Desta, Hesti, Enzy bisa merasakan mood Vincent yang sedang buruk.

"Pak Vincent, dah beres nih, langsung pulang pak?" Ucap asistennya. Vincent mengangguk sebagai jawaban lalu Ia segera beranjak dari tempat duduknya.

Mereka bertiga yang melihat itu tentu saja kaget, sebelum Vincent keluar dari ruangan. Desta memanggil nama Vincent dan menarik tangannya, Vincent berhenti melangkahkan kakinya,
"Vincent Ryan Rompies, masa lo langsung pulang? Beneran? Ga nongki bareng dulu?" Desta berbicara dengan suara yang bergetar, dia tau dia salah.

Hesti Enzy yang peka, Hesti langsung menyuruh staff dan semua yang berada di rungan ini keluar, termasuk asisten Vincent & asisten Desta.

"Kan cuman rekan kerja doang kata lo, ngapain ikut nongkrong bareng," Ucap Vincent penuh kecewa, dan melangkahkan kakinya kembali.

"Ok, gua salah. gua minta maaf. Gua memang salah sama lo, karena kalimat gua tadi kurang enak di dengar di hubungan pertemanan kita, tapi tolong jangan cuekin gue. ga bisa gue kalo lo udeh dingin banget gini kaya waktu kita awal ketemu, please," Desta hanya bisa menatap Vincent dengan penuh harapan dan rasa menyesal.

"Iya gue terima permintaan maaf lo, tapi gue kecewa lo tau? Gw masih bisa bersikap profesional tadi karna masih di depan kamera, sebisa mungkin ga terjadi yang ga mengenakkan, dan lagi itu one take Desta, tolong, kalo mau ngomong dipikir lagi," Vincent berbicara penuh penekanan, tetapi tidak meninggikan suaranya.

"Lo maafin gw kan?? Makasiihh, tapi jangan ninggalin, jangan cuek² juga, sakitnya nyelekit banget bro. Ya bro?" Desta penuh harap.

"Hey, kapan gw pernah ninggalin lo? Ga pernah kan? Ga semudah itu hubungan kita hancur karna satu kalimat lo itu, gw cuman pingin bikin lo inget momen ini aja, biar kalo ngomong di pikir-pikir lagi," ucap Vincent yang lebih muda, seakan menjadi paling dewasa.

"Jadii?" Desta masih memegang tangan Vincent, yang sekarang menjadi awakward.

"Kaga ada jadi²an, lo punya gw, dan akan terus jadi punya gw, entah itu dalam konteks kakak adek, atau sahabat yang deket banget ataupun-" Ucapan Vincent terpotong karna lawan bicaranya sudah memeluknya dengan erat.

"Bro, gw sayang banget sama lo sumpah! Jangan gitu lagi, tolong. Gw takut beneran tadi asal lo tau, Henzy juga ngecengin gw mulu," ucap Desta di dalam pelukan awkwardnya, tetapi kemudian Vincent memeluknya balik dan mengacak² rambutnya.

"Gw juga," Ucap Vincent

"Juga apaa?" Tanya Desta.

"Gw juga sayang sama lo Desta, kaya yang gw bilang tadi, lo bakal selalu jadi milik gw entah itu dalam konteks kakak adek, atau sahabat yang deket banget, ataupun pasangan. Ya pasangan. Gw tau kita udah punya istri dan anak, tapi lo tetap mil-" ucap Vincent menatap Desta serius.

"Milik lo. Iya Vincent, gw ngerti." Satu kecupan di pipi Vincent melayang, membuat sang pemilik pipi menjadi merah padam. Sementara yang mencium berjalan dengan santai sambil menyuruh yang lain masuk, dan tentunya dengan senyuman Desta.

"Masuk nih?" Ucap Hesti

"Iye masuk aje, gapapa." Jawab Desta

"Kak, itu kak es kenapa?" Ucap Enzy yang melihat Vincent sedang berdiri dengan ekspresi kaget. Enzy juga sadar pipi Vincent merah padam.

"Engga, gapapa, biarin aja," jawab Desta sambil menarik Vincent untuk duduk di sebelahnya.

"Jadi gimana? Jadi kerumah Enzy kan?" Ucap Vincent yang sudah sadar, dan semuanya mengangguk setuju.

END









.
.
.
.










Makasih buat yang udah mau baca dan mau vote! Maaf kalo kureng yagesyaa!! Inget! Cuman fiksi dan buat seru-seruan aje. Jangan di anggep serius.

kumpulan oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang