Tanpa sadar hari kembali menjadi malam hari, disitu Haruka tidak sengaja melihat sebuah kastil tua, padahal menurut dia tidak mungkin ada kastil di tengah hutan.
Namun meski begitu tetap Haruka mulai bergerak menuju ke kastil itu. Saat Haruka ingin menyentuh pintu itu tiba-tiba pintu itu kebuka sendiri.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Haruka terkagum dengan isi Kastil itu. Begitu luas namun juga tenang.
"Kastil ini benar-benar unik dan indah..." ucapnya pelan
Namun sesaat Haruka mendengar suara alunan piano.
Suara alunan itu seperti mengarahkan Haruka ke suatu tempat, disitu Haruka mulai mengikuti sumber suara itu sampai dirinya ke suatu tempat yang tidak dia duga.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tempat itu terlihat seperti ruangan megah dengan hiasan lampu dan kaca yang sangat indah bila terkena cahaya bulan.
Namun disitu Haruka melangkah maju dan melihat sebuah peti mati yang terlihat sangat mewah.
Dengan lembut, Haruka mendekat ke arah peti mati itu. Lalu perlahan Haruka mulai membuka peti itu.
Betapa terkejutnya Haruka ketika dirinya melihat sesosok laki-laki berambut putih yang rambutnya tersisir mengarah belakang, dengan mata tertutup berserta wajah yang agak pucat namun meski begitu wajah laki-laki itu sangat tampan.
Untuk sesaat Haruka terpukau namun entah mengapa dia merasa itu mengiris hatinya ketika melihat laki-laki itu tertidur.
Disitu Haruka menyentuh wajah laki-laki itu, dia terdiam karena kulitnya terasa sangat dingin.
"Dia benar-benar terlihat seperti manusia..."
Namun tiba-tiba sebuah tangan mencengkram tangan Haruka, disitu Haruka mulai terjatuh, disitu tubuh Haruka di cengkram erat saat dia memerhatikan ternyata laki-laki yang dia lihat itu memegang dirinya.
"Hei! Kau!" sebelum berkata-kata apapun, tiba-tiba laki-laki itu mengigit leher Haruka saat itu juga
Haruka meringis kesakitan, rasanya lehernya seperti kebakar sesuatu, dia berusaha mendorong laki-laki itu namun perlahan dirinya mulai kehilangan kesadaran atas diri sendiri.