[2] The Prince

89 16 0
                                    

***

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

***

Nanami Kento mengayunkan pedangnya dengan lihai. Pria yang merupakan Pangeran tersebut kini tengah berlatih pedang. Walau merupakan ahli pedang, wajib baginya untuk terus berlatih agar ilmunya semakin terasah serta menambah kelihaian. Latihannya disaksikan oleh paman dan pengawal pribadinya.

Pria itu lalu menyudahi kegiatannya ketika dirasa sudah cukup. Dia melepaskan beberapa alat di tubuhnya dan menaruhnya pada tempat yang telah tersedia.

Suara tepukan tangan yang diberikan oleh Sang Paman membuatnya melirik secara sekilas tanpa berujar apa pun. "Sungguh keahlian yang luar biasa, Pangeran Kento. Kemampuan berpedangmu jauh lebih baik dibanding sebelumnya," Pamannya memberi pujian sekaligus menilai dengan senyuman. Walau dia memang sudah ahli dalam berpedang, pamannya berhak memberi komentar karena merupakan salah satu pelatih pedang di kerajaan.

"Terima kasih, Paman," Kento membalas pujian itu dengan wajah datar. Dia kemudian pergi menuju kamarnya untuk mandi karena latihan berpedang tentunya membuat tubuhnya berkeringat.

Pengawal pribadinya tetap tinggal di sana bersama pamannya karena tahu jika dia membutuhkan privasi dan tidak harus selalu diikuti ke mana pun.

Kento membuka dan menutup pintu, berjalan memasuki kamarnya seraya menanggalkan pakaiannya satu persatu. Dia mengambil handuk, melangkah menuju bak mandi berukuran besar dengan nuansa mewah yang telah disiapkan oleh para dayang ketika dirinya tengah berlatih. Kaki kanannya terangkat, memasuki tempat yang dipenuhi air tersebut secara pelan dan hati-hati. Ketika sudah dalam posisi duduk, pria tersebut bersandar pada bagian ujung, menikmati sejuknya air yang menyapu kulitnya.

Dia menengadah, menatap langit dan mengembuskan napas panjang. Pangeran tersebut kalut dalam pikirannya, memikirkan seorang gadis desa yang menolongnya saat itu. Sudah berhari-hari semenjak dia bertemu denganmu, sejak itu dirinya tidak pernah bertemu denganmu lagi. Walau baru satu kali pertemuan, Kento tidak bisa melupakan lembutnya tanganmu yang memberikan pertolongan.

Sehari setelahnya, pria itu membuka kain yang melilit kakinya, sedikit terkejut karena lukanya sudah lebih membaik hanya dalam waktu kurang lebih dua puluh empat jam. Kamu begitu handal dan berbakat, itu yang selalu dipikirkannya.

Dia belum berkuda lagi sejak saat itu. Luka luar memang terlihat kecil, tapi dijatuhkan secara tiba-tiba dari atas kuda oleh kuda itu sendiri membuat kakinya ikut terkilir dan beberapa ototnya terasa sakit. Dia bukanlah orang lemah, tentu saja karena memegang julukan sebagai Pedang Emas yang memiliki jiwa dan tekad kuat. Hal tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan luka yang didapat dari pertempuran.

Namun, mengingat kuda miliknya sering lepas kendali, dia memilih untuk beristirahat sejenak di istana. Setidaknya dalam rangka memulihkan diri juga. Padahal hewan itu sudah lama bersamanya, tapi sepertinya sulit untuk menemukan kecocokan. Dia berencana untuk mencari kuda lain yang jauh lebih jinak dan baik.

𝗣𝗥𝗜𝗡𝗖𝗘 𝗔𝗡𝗗 𝗩𝗜𝗟𝗟𝗔𝗚𝗘 𝗚𝗜𝗥𝗟 || 𝐍𝐚𝐧𝐚𝐦𝐢 𝐊𝐞𝐧𝐭𝐨Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt