"Terimakasih banyak ya Jasmine," ujar mommy Laura.

"Jas.. terimakasih banyak lho parfum nya , kakak suka...." Ujar Laura yang langsung mencoba parfum nya.

"Zielle kenapa tidak di buka hadiah nya??" Tanya Alvaro.

"Zi gak setuju ya kakak berpacaran tanpa sepengetahuan Zi dan bahkan Zi saja belum tahu bagaimana sikap pacar kakak.. apakah dia benar benar baik atau cuman cari muka saja kepada kita semua," jawab Zielle yang seperti nya memang tidak menyukai dengan kehadiran Jasmine.

Zielle langsung saja pergi dari ruangan dengan rasa kesal nya.

"Zi... Kok kamu gitu!!" Panggil Alvaro yang tak paham dengan sikap adik nya yang sudah berubah.

"Sudah kak , biarkan saja.. biar aku yang berbicara," ujar Jasmine.

Jasmine langsung saja pergi dari sana untuk menyusul Zielle yang pergi ke arah balkon.

Saat Jasmine sampai di balkon terlihat jika Zielle sedang diam di sana sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajah nya.

"Kau pasti kesal dengan ku ya??" Tanya Jasmine.

Zielle yang mendengar suara Jasmine langsung saja menoleh ke sisi nya karna Jasmine sudah berada di sisi nya saja.

"Buat apa kau kemari?" Tanya Zielle.

"Aku juga sama seperti mu , aku mempunyai 2 kakak lelaki. Dan saat kakak ku ingin berpacaran aku meminta kepada nya agar membawa pacar nya kepada ku terlebih dahulu untuk aku interogasi karna aku tidak mau mendapatkan calon ipar yang hanya cinta kepada kakak ku dan uang kakak ku saja. Aku paham tentang masalah mu , kau tidak setuju dengan ku karna kakak mu tak memperkenalkan aku terlebih dahulu kepada mu.. atau mungkin kau takut kasih sayang kakak mu akan di ambil oleh ku semua??"

"Aku tidak suka kepada mu , karna dengan begitu kakak akan kembali buta oleh cinta nya," jawab Zielle.

Jasmine yang melihat sikap Zielle seperti melihat diri nya sendiri pada diri Zielle, tentu saja Jasmine tahu bagaimana harus bertindak menghadapi sikap Zielle yang seperti itu karna diri nya juga sama seperti itu.

"Kau tidak perlu takut Zi , aku tidak akan membuat kakak mu sama seperti dulu dia dengan mantan nya. Aku sayang kakak mu begitu pula aku menyayangi keluarga nya , namun jika aku jadi kau juga pasti sangat kesal dengan kakak ku karna tak memperkenalkan pacar nya terlebih dahulu kepada mu. Bahkan jangan kan jadi kau , justru aku sudah mengalami nya sendiri bagaimana kakak ku tidak memperkenalkan pacar nya terlebih dahulu kepada ku dan alhasil pacar nya berhasil di putuskan oleh kakak ku karna tak tak menghargai keluarga kakak ku dan sudah berani menjambak ku," jelas Jasmine.

"Sungguh? Kau pernah di jambak pacar kakak mu sendiri?" Tanya Zielle yang tiba tiba saja penasaran.

"Aku 100% bersungguh sungguh, jadi dulu kakak ku berpacaran dengan seorang wanita dan wanita itu tidak di kenalkan kepada ku dulu dak keluarga ku karna wanita itu tidak mau , bahkan dari situ saja sudah terlihat jika diri nya hanya menginginkan sesuatu dari kakak ku , dan pada saat aku sedang datang ke perusahaan aku melihat diri nya marah marah di lobby karna telah di putuskan oleh kakak ku.. aku menghampiri nya agar tidak membuat keributan. Tapi justru dia menyangka aku yang telah merebut kakak ku dari nya , diri nya tak tahu siapa aku maka dengan mudah nya menuduh ku dan menjambak rambut ku," jelas Jasmine menceritakan pengalaman yang pernah terjadi pada nya.

"Wah... Dia sangat keterlaluan," ujar Zielle.

"Padahal kakak ku sudah memutuskan nya tapi diri nya tak terima sampai seperti itu , saat aku di sakiti oleh nya kakak ku langsung kembali turun tangan dan mengusir nya , maka dari itu ketika aku berpacaran dengan kakak mu.. kakak mu tak menceritakan sama sekali tentang mu kepada ku sampai aku melihat ada foto mu di album dan aku menanyakan siapa gadis cantik yang berfoto bersama dengan Alvaro, namun tak di sangka itu adalah kau adik nya.. dari situ lah aku mengetahui jika Alvaro memiliki adik yang begitu dia sayangi dan begitu cantik."

HEI!! OM DUDA (End)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin