06. An exciting day

76 25 11
                                    

🎭🎭🎭

Setelah penemuan mayat siswa yang tergantung di langit-langit kamar mandi, pihak sekolah pun tidak tinggal diam. Mereka bergegas menelpon polisi untuk menangani kasus ini.

Areal kamar mandi sudah terpasang garis polisi. Beberapa pihak kepolisian melarang para siswa untuk mendekati TKP. Mereka juga akan memintai keterangan perihal informasi untuk kasus yang baru terjadi ini.

Kebetulan, kepolisian yang mereka hubungi itu kepolisian tempat nya bekerja. Dan Jihoon lah yang memimpin anggota untuk menangani kasus ini menggantikan dirinya yang tidak bisa.

Tanpa sadar mata Sohyun dan mata Jihoon bertemu. Sesekali memberikan kode untuk tidak saling mengumbar hal yang menyeret bahwa mereka saling kenal.

Jihoon sibuk dengan pekerjaannya. Sedangkan Sohyun sibuk bermain perannya. Guru-guru meminta para siswa untuk masuk ke kamar mereka masing-masing selama para polisi masih menyelidiki hal ini.

Dan jika butuh keterangan, barulah mereka di panggil satu per satu.

Tapi walaupun begitu, sebisa mungkin Sohyun juga ingin melakukan pekerjaannya. Di banding masuk kamar, Sohyun hanya termenung di depan kamarnya yang berada di lantai 3. Memerhatikan para polisi dan guru-guru yang berlalu-lalang tanpa henti.

"Kasihan sekali ya Minwoo, dia mati dengan cara seperti itu."

"Iya. Di sefrustasi apa sampai memilih untuk mengakhiri hidupnya?"

Sohyun terdiam kaku saat dua orang siswa melewati nya sambil membahas kematian siswa tadi. Minwoo? Mungkin itu adalah nama siswa tadi.

Sohyun menangkap keganjalan yang ia dengar. Di bagian "Dengan cara seperti itu." dan, "Sefrustasi itu."

Setelah berpikir sejenak, Sohyun pun berbalik ke arah perginya kedua siswa tadi, "Tunggu!" seru Sohyun menghentikan langkah mereka.

Mereka berdua mengernyit. Heran saat Shiyun memanggil, padahal mereka tidak akrab.

"Ya?"

"Boleh aku tahu, cerita tentang Minwoo. Sepertinya kalian tahu sekali." ujar Sohyun berharap kedua siswa itu tak curiga.

Mereka saling bertukar pandangan sebentar, sebelum salah satunya mengangguk, "Boleh."

Sohyun tersenyum simpul. Yah, dia memang kini adalah seorang siswa. Tapi bukan berarti, dia tidak boleh ikut andil dalam kasus yang tiba-tiba ini kan?

Mungkin ini jalan, yang akan membawanya pada rahasia yang saat ini sedang Sohyun cari.

🎭🎭🎭

Jihoon sedang berbincang dengan seorang guru tentang masalah yang sedang terjadi sekarang, saat tatapan nya tertuju pada seorang remaja yang di pikir-pikir kembali bahwa dia terus memperhatikan tempat mayat siswa tadi di temukan sejak ia datang tadi.

"Maaf pak. Saya mau tanya." Jihoon berbicara pada guru di depannya, tangannya menunjuk ke arah remaja itu, "Dia.. siapa ya?"

"Owh, dia Jeon Jungkook. Cucu dari pemilik sekolah ini. Bapak mau meminta keterangan darinya?" tanya guru itu.

Jihoon mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali, "Boleh."

"Kalau begitu, bapak ke ruangan kepala asrama saja terlebih dulu. Nanti saya dan Jungkook akan menyusul." sahut guru tersebut.

Jihoon menolehkan kepalanya ke guru pria itu dan mengangguk, "Terima kasih pak." ujar Jihoon membiarkan guru itu menghampiri Jungkook.

Sementara Jihoon segera beranjak menuju ruangan kepala asrama. Niatnya memang dia dan anggota yang lain akan memakai ruangan kepala asrama untuk menjadi ruang interogasi sementara.

UNDERCOVER✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon