04. Weirdness and strangeness

80 29 28
                                    

🎭🎭🎭

Sohyun masih berjalan mengendap-endap mengikuti langkah Taehyung, “Aduh, dia mau ke mana sih?” monolog Sohyun berbisik.

Saat ini mereka sudah berada di areal asrama. Di depan sana, Taehyung sedang menolehkan kepalanya ke kanan kiri. Sepertinya sedang melihat situasi sekitar.

Sebelum dengan mata kepalanya sendiri, Sohyun lihat Taehyung tengah memanjat tembok asrama untuk keluar. Sohyun tahu Taehyung itu memang tidak pernah bisa menaati peraturan yang ada, tapi yang satu ini, benar-benar kelewatan.

Untuk apa dia menyelinap keluar asrama jika tidak ada sesuatu yang ingin ia lakukan. Tapi apa? Apa yang Taehyung lakukan sampai harus menyelinap keluar?

Tap
Tap
Tap

Baru juga mau mengikuti Taehyung, dia mendengar ada suara langkah kaki dari arah belakang nya.

Sohyun terdiam kaku dengan memasang pendengaran nya baik-baik. Matanya terbuka lebar dengan melirik ke arah belakangnya dengan awas.

Tangan kanannya masih menggenggam sebilah pisau, sebelum — entah siapa itu, Sohyun sudah lebih dulu membalikkan badan dan menodongkan pisau nya.

Grep

Sreet

Brukh

Nafas Sohyun tersengal, matanya bertatapan dengan mata jelaga itu. Tangannya yang memegang pisau tadi sudah terkunci di belakang tubuhnya.

“Siswa mana yang malam malam keluar dari kamar asrama, dengan pisau.” seru pria berkulit putih itu.

Saking putihnya, bahkan di gelapnya malam dia terlihat bersinar. Hampir membuat Sohyun terpana dengan kulit putih nan sehat pria di depannya ini.

Rambutnya yang sedikit panjang, tertiup oleh angin malam. Astaga. Dia pria, tapi kenapa terlihat cantik?

“Saya tanya, siswa mana yang keluar malam malam dari kamar asrama dengan membawa pisau. Apa yang kau lakukan di sini malam malam?” tanya pria putih itu lagi.

“Uhm, aku... Ah,” tiba-tiba saja Sohyun menjadi gugup. Alasan yang sudah terpikirkan, kini menguap entah kemana.

Pria itu mengernyit, “Kau anak baru? Aku belum pernah melihat mu.”

“Ah, iya. Baru kemarin datang, dan baru hari ini ikut pelajaran. Kau..?”

“Aku guru musik, sekaligus kepala asrama.l di sini.”

Sohyun tersentak dengan apa yang baru saja ia dengar, “Ah, maaf ssaem. Saya tidak tahu.”

Pria itu mengangguk, “Aku baru datang tadi setelah keluar kota selama beberapa hari. Tapi kau belum menjawab pertanyaanku.”

Sohyun tersenyum kikuk, “Se-sebelum itu, bisakah ssaem lepaskan tangan saya terlebih dulu?”

Pria itu berdehem sejenak, kemudian memberikan jarak antara ia dan Sohyun. Kemudian berjongkok untuk mengambil sebilah pisau Sohyun yang tadi terjatuh karena kuncian nya.

Sohyun meringis sambil memegangi pergelangan tangannya yang ngilu akibat pria itu. Sohyun tidak menyangka, di banding dirinya, refleks pria itu lebih mumpuni.

Sohyun yakin, pria di depannya nya ini. Yang berstatus guru ini, bukan guru biasa. Atau mungkin, dia pandai dalam ilmu beladiri (?)

Ctik

Sohyun terkejut saat pria itu menjentikkan jarinya tepat di depan wajahnya, “Kalau kau tidak menjawab, aku akan menganggap mu sedang berniat jahat.”

UNDERCOVER✔️Where stories live. Discover now