Restu

869 104 24
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ ENIGMA ☽༓・*˚⁺‧͙

Setelah pulang dari kediaman Jung, pasangan baru itu langsung menuju rumah Chenle. Mereka akan menuntaskan permasalahan restu orang tua pada hari yang sama, sebab besok Jisung sudah harus isolasi.

"Sudah mengabari ibu mu say- hyung?"

'Ayolah Jisung!! slowly.' batin Jisung.

Gelengan Jisung terima dari Chenle. Mereka tidak banyak bicara, masih malu malu🤭. Apalagi setelah Chenle mendengar masa lalu Jisung yang menurutnya kejam untuk anak sekecil itu, ia lebih banyak melamun.

"Bagaimana jika ibumu tidak merestui kita?"

"Tidak berguna."

"Bagaimana jika ibumu menjauhkan mu dariku hyung?"

"Tidak berguna."

"Bagaiman-"

"Enigma selalu dapat menemukan di mana Sigmanya berada." sela Chenle cepat.

"Ah benar, Sigma ku." ucap Jisung.

Wajah Chenle sontak memerah, bukan seperti itu maksud Chenle walaupun iya tapi ah sudahlah.

'Sigma ku, katanya.... Jisung gila!!' batin Chenle.

Mereka sampai di depan sebuah rumah minimalis bertingkat 2 dengan kolam ikan koi di halamannya. Rumah keluarga Zhong. Chenle melihat sang ibu sedang memberi makan ikan ikan koi peliharaannya.

"Mama..." panggilnya.

"Astaga Chenle!!! Kamu darimana saja? kenapa tidak ada dirumah? Temen temen kamu gak ada yang tau kamu di mana, mama khawatir sayang."

Nyonya Zhong langsung memeluk dan menciumi wajah putranya. Jisung tertawa kecil melihat Chenle yang memasang wajah tertekan karena tidak suka diciumi.

"Eh! Siapa ini Chenle-ya?" bingung nyonya Zhong.

"Halo tante, saya Jung Jisung, semalam Chenle bermalam di rumah saya karena tidak ada waktu membawanya pulang dalam keadaan Rut." ucap Jisung memperkenalkan dirinya pada sang calon mertua.

"Terima kasih ya nak Jisung, Chenle pasti merepotkan mu. Mari masuk dulu!" Nyonya Zhong menyambut hangat Jisung, dan kini menepuk bahu si Enigma.

"Chenle dan Jisung memang mau bicara sama Mama." ucap Chenle.

"Hm?"

Nyonya Zhong melihat putranya lalu Jisung bergantian. Jisung tersenyum kecil dan mengangguk pelan.

"Ya sudah, ayo masuk!"

Jisung sedikitnya merasa takut, bagaimana jika nyonya Zhong tidak terima putranya menjadi Sigma?. Sudah jelas jika tidak ada orang tua yang mau anaknya menjadi Sigma atau Omega, itu merugikan.

Nyonya Zhong memberikan secangkir teh pada Jisung lalu duduk di depannya. "Jadi, ingin berbicara apa nak Jisung?"

Jisung menarik nafas panjang. "Sebelumnya saya meminta maaf karena tiba tiba seperti ini nyonya, tapi maksud kedatangan saya kemari selain untuk mengantarkan Chenle pulang juga meminta restu kepada anda." ucapnya dengan satu tarikan nafas, matanya lurus menatap sang calon ibu mertua.

Tergambar jelas raut terkejut dari nyonya zhong mendengar pernyataan Jisung, perasaan nya juga khawatir. "Apakah nak Jisung omega? apakah saat Rut Chenle melakukan 'itu' pada nak Jisung? Saya sebagai ibu meminta maaf ya nak." Ibu Jisung bahkan langsung duduk disamping Jisung dan menggenggam tangan si Enigma muda.

EnigmaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt