02. First day of school

98 32 36
                                    

🎭🎭🎭

Sore harinya, Sohyun terbangun dari tidur siangnya saat ia mendengar suara berisik di sekitarnya.

Dengan melenguh sesaat, Sohyun membuka matanya secara perlahan untuk memastikan suara berisik dari mana itu.

“Haha, ku bilang juga apa. Pokoknya, besok kita harus mengalahkan Jungkook dan timnya di latihan. Agar tim kita yang masuk ke pertandingan basket UU Taehyung memprovokasi keempat temannya.

Sohyun terduduk dari tidur nya, memerhatikan Taehyung yang sedang bercengkrama dengan Jimin dan tiga temannya yang lain. Sepertinya mereka sedang berbincang dengan seru.

Mengabaikan presensi kelima orang lelaki di kamar nya, Sohyun melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Ah bisa-bisanya dia ketiduran selama ini.

Dengan cepat, Sohyun beranjak menuju lemari nya dan mengambil handuk sekaligus baju ganti. Lalu segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun sebelum kakinya menginjak lantai kamar mandi, suara Taehyung sudah terdengar ribut.

“Ya! Kau lupa apa yang telah ku katakan? Kau itu mandi di kamar mandi luar! Yang dalam, punya ku! Kau tuli?!”

Dengan masih membelakangi Taehyung, Sohyun hanya bisa menahan diri agar tidak menghajar mulut kasarnya Taehyung atau menggorok leher remaja itu dengan pisau yang tersembunyi di balik bantal nya.

Dengan masih menahan emosi, Sohyun tersenyum dengan terpaksa. Berbalik dan meninggalkan kamar.

Sohyun turun ke lantai bawah, dia melihat ada kerumunan remaja tengah berlalu lalang ke kamar mandi bawah. Dengan menjaga pandangan tetap ke depan, Sohyun melangkah ke arah kamar mandi.

“Ya! Kembalikan sikat gigi ku!”

“Hahaha, ambil kalau bisa!”

Terlihat dua orang remaja dengan bertelanjang dada tengah berlarian keluar kamar mandi hingga Sohyun terkejut.

Tanpa sengaja, salah satu dari mereka menabraknya sampai Sohyun terjatuh terjerembab di lantai kamar mandi yang basah.

“Aw.” ringis Sohyun lirih saat merasakan bokongnya mencium lantai kamar mandi dengan mesra.

Sohyun menunduk sambil mengusap-usap bokongnya yang terasa perih, hingga menyadari kalau ada sebuah tangan yang terulur ke arahnya.

“Kau tidak apa-apa? Hati-hati, di sini licin.” suara rendah yang terdengar merdu seketika membuat Sohyun lupa caranya bergerak.

Dengan patah-patah, Sohyun mengangkat kepalanya. Melihat seorang remaja lelaki yang tengah mengulurkan tangannya sambil tersenyum simpul.

Tersadar dari lamunannya, Sohyun pun segera menyambut uluran tangan tersebut lalu berdiri, “Ya. Aku baik-baik saja. Terimakasih.”

Remaja itu mengangguk, “Kau anak baru? Aku baru kali ini melihat mu.”

“Iya. Baru tadi sampai.”

Remaja itu mengangguk lagi, “Ya sudah. Ayo mandi.”

“Hah? Mandi?” beo Sohyun terkejut.

“Iya. Ke sini kan untuk mandi.” remaja itu berbalik sambil menggantung handuknya, kemudian bersiap membuka celana yang ia kenakan.

Sohyun baru sadar kalau remaja lelaki itu hanya bertelanjang dada dengan celana boxer pendek. Bahkan bilik mandi pun hanya sebatas pinggang. Ini sih namanya seperti kembali ke pusat pelatihan militer.

Tapi kan beda dengan bagian perempuan, mereka akan tetap mandi di dalam kamar mandi dan bukannya jadi satu seperti ini. Walaupun Sohyun sudah pernah melihat pelatihan militer, tapi dia juga tidak pernah masuk ke dalam bilik mandi khusus pria. Itu namanya cari mati.

UNDERCOVER✔️Where stories live. Discover now