Short Story Of Zayyan<->

My Possessive Brother's

"Lex, itu namaku" terang pria itu memperkenalkan dirinya sambil menjulurkan tangannya ke zayyan

"Baiklah kalau begitu terimakasih Lex, namaku Zayyan. Senang berkenalan denganmu" ucap Zayyan sambil membalas uluran tangan Lex

Setelah insiden tidak terduga itu, perlahan namun pasti, Zayyan dan Lex mulai menghabiskan waktu bersama. Mereka berbagi cerita, tawa, dan bahkan mimpi mereka. Namun, bayangan kakak-kakak Zayyan selalu mengintai di sudut pikirannya.

---

Suatu malam, Zayyan pulang lebih larut dari biasanya. Ketika ia masuk ke dalam rumah, tatapan tajam kakak-kakaknya langsung menyorot padanya.

"Zay, dari mana saja kamu?" tanya Sing dengan suara yang memerintah.

Zayyan menelan ludah, mencoba menemukan kata-kata yang tepat.

"Ajay hanya pergi bersama teman-teman kak."

Davin mengangkat alisnya. "Kamu berbohong pada kakak, Zay. Kakak tahu kau pergi bersama Lex."

Zayyan terdiam, tidak tahu apa yang harus dia katakan. Dia juga terkejut kenapa kakaknya tahu dengan Lex. Ahh iya Zayyan lupa kalau kakaknya selalu punya mata-mata untuk mengikuti Zayyan.

Leo melangkah mendekat. "Kami tidak suka melihatmu dengan pria asing, Zay. Kau harus mengerti itu."

Zayyan merasa terjepit di antara cinta dan perlindungan kakak-kakaknya. "Lex bukanlah orang asing bagiku. Dia..."

Tiba-tiba, pintu terbuka dan Lex muncul di ambang pintu. "Apa yang terjadi di sini?"

Zayyan menoleh ke arah Lex, hatinya berdebar kencang. "Lex..."

Kakak-kakak Zayyan menatap Lex dengan penuh kecurigaan. "Siapa kau?"

Lex menatap mereka dengan tegas. "Aku Lex, teman Zayyan."

Sing dan Leo saling berpandangan sebelum akhirnya mengangguk setuju. "Kamu harus menjaga dirimu, Zayyan. Kita tidak ingin melihatmu terluka."

Setelah mengatakan itu ketiganya pergi meninggalkan Zayyan dan Lex. Zayyan tersenyum lega, merasa bersyukur memiliki kakak-kakak yang peduli dengannya, meskipun kadang-kadang terlalu posesif.

---

Zayyan dan Lex menjalani hubungan mereka dengan penuh kebahagiaan, tetapi ujian datang menghampiri mereka. Ketika Lex mengungkapkan keinginannya untuk pindah ke kota besar untuk mengejar karirnya, Zayyan harus memilih antara cinta dan kewajibannya kepada kakak-kakaknya.

"Lex, aku tidak bisa meninggalkan kakak-kakakku," kata Zayyan dengan suara yang penuh penyesalan.

Lex menggenggam tangan Zayyan dengan erat. "Aku mengerti, Zay. Aku akan menunggumu, meskipun butuh waktu yang lama."

Zayyan menangis, merasa hancur karena harus mengorbankan cintanya untuk kakak-kakaknya. Namun, di dalam hatinya, ia tahu bahwa dia tidak akan pernah merasa sendiri selama memiliki keluarga yang peduli di sisinya.

---

Zayyan kembali ke rumah dengan hati yang hancur, tetapi dia disambut oleh senyuman hangat kakak-kakaknya.

"Zay, kami mendengar tentang keputusanmu," ucap Leo dengan lembut.

Zayyan mengangguk, tetapi tidak bisa menahan air matanya. "Aku menyesal, kak. Aku ingin mengikuti cintaku, tetapi aku tidak bisa meninggalkan kalian."

Sing mengelus kepala Zayyan dengan lembut. "Kami tahu, Zay. Dan kami sangat bangga padamu."

Davin tersenyum. "Kamu adalah bagian penting dari keluarga kita, Zay. Kita selalu akan menjaga dan melindungimu."

Zayyan merasa terharu oleh cinta dan dukungan kakak-kakaknya. Meskipun ia harus mengorbankan cintanya untuk sementara waktu, ia tahu bahwa keluarganya akan selalu menjadi tempatnya kembali. Meskipun tumbuh tanpa kedua orang tua, Zayyan sangat bersyukur karena masih ada kakak-kakaknya yang menjaga dan menyayanginya dengan tulus.

---

Epilog:

Dalam kehidupan yang penuh dengan cobaan dan konflik, ikatan keluarga Won tetap teguh dan kuat. Meskipun terkadang posesif, kakak-kakaknya selalu berada di samping Zayyan, melindunginya dari bahaya dan mendukungnya dalam setiap langkahnya. Dan dalam prosesnya, mereka belajar bahwa cinta sejati adalah tentang pengorbanan dan pengertian, bukan hanya tentang kepentingan pribadi.

The End

---

Hai-Hai kesayangan, jangan lupa vote dan komentnya ya hehe

Maaf kalau banyak typonya....
|
|
|
|
Salam Manis Nanda❤️