12. Date And Call

44 30 3
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


10.00 AM.

Damien menuruni anak tangga seraya bersenandung dan memutar kunci mobil di jarinya. Ketika ia berjalan di ruang tamu, Damien melihat bibinya yang duduk di ruang tamu seraya membaca koran dan meminum kopinya.

"Morning, Alexa!" Sapa Damien seraya berjalan mendekati Alexa.

Alexa melipat korannya dan tersenyum ke arah keponakannya tersebut. Ia membalas ciuman pipi kiri-kanan yang dilakukan Damien terhadapnya, lalu anak penurut itu duduk dengan sopan di sampingnya.

"Bagaimna keadaanmu, Sayang? Sudah lama sekali aku tidak melihatmu di rumah ini." Kata Alexa.

Damien tersenyum, "I'm fine. Aku sangat bahagia sekarang, Bibi!"

Alexa mengangguk mengerti, "Suasana hatimu sedang baik, ya?"

"Of course, ada apa Bibi?" tanya Damien bingung.

"Karena kau menanyakanku, maka aku akan bertanya, kautahu aku sangat mencintaimu, bukan?"

Damien mengangguk dengan cepat, "Tentu saja Bibi mencintaiku,"

Alexa meringis seraya memegang dahinya. "Bibi sangat mencintaimu dan menyayangimu dari apapun yang berharga di dunia ini. Tapi, bisakah kau menjelaskan kepadaku kenapa guci berharga dan kesayanganku ini bisa pecah? You know, Damien. Guci tersebut sangat mahal."

Damien tersenyum, "Err, I'm sorry, Alexa."

"Aku tidak ingin mendengar maafmu, Sayang. Aku tidak menyalahkanmu, tapi bisakah kau jelaskan kronologi ceritanya agar aku bisa tenang?"

Damien memegang tangan bibinya dan dikecupnya punggung tangan bibinya. "Alexa, keponakanmu ini telah mencintai seorang yang sangat ia cintai dari apapun yang berharga di dunia ini. Aku tergila-gila mencintainya, Bibi."

Alexa mengangguk mengerti, "Lebih mahal dan berharga dari guciku?"

Damien mengangguk, "Kekayaan satu dunia ini tidak dapat membelinya, bahkan untuk mendapatkan cintanya aku menukarnya dengan semua kepemilikanku kepadanya."

Crossing Your HeartWhere stories live. Discover now