Ten hanya memutar bola matanya malas, "Kenapa dulu aku pernah menyukaimu? Aku menyesal."

"Sekarang kau masih mencintaiku bukan?" tanya Johnny penasaran.

"Tidak." jawab singkat.

"Kau menyakiti hatiku, tapi aku tidak peduli mau kau masih mencintaiku ataupun tidak, aku akan tetap mencintaimu dan bagaimana pun caranya aku akan tetap memaksamu untuk tetap tinggal di sisiku." ucap Johnny yang serius.

"Iya tidak perlu kau buktikan, karena kau yang membawaku ke istanamu bahkan untuk kabur dari sana saja sangat sulit penuh usaha." ucap Ten malas, "Ayo lanjutkan perjalanannya, sebentar lagi kita akan sampai."

Suasan yang gelap karena hari sudah malam dan sebentar lagi akan bulan purnama membuat Mark menjadi sangat gelisah entah kenapa, hingga mereka tidak jadi untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan begitu pun dengan Ten yang juga tidak tenang.

Di perjalanan, Ten dan Johnny juga merasakan energi serigala gunung Aquamarine yang sangat jelas terasa melewati mereka.

"Ini tidak baik John, anakku dalam bahaya!" ucap Ten serius.

"Iya aku mengerti!" Johnny juga memasang raut serius, "Percepatan kuda kalian berdua, situasinya berubah sangat genting, Haechan sangat menunggu kedatangan kita!"

Ucapan Johnny membuat Mark sangat panik, begitu pun Lucas hingga mereka berdua memacu kuda mereka dengan begitu cepat untuk mengukur Johnny serta Ten yang sudah terlebuh dulu melaju kencang.

Kembali lagi di posisi Haechan yang sama sekali tidak bisa disentuh dan hanya bisa duduk diam di ruangan itu membuat Alex serta Mino tidak bisa menyeretnya, karena ucapan Alex yang bodoh membuat cincin yang diberikan Mark aktif begitu kuat untuk melindungi milik tuannya.

"Apa tidak cara lain agar kita bisa menyeret omega bodoh ini? Cincinnya terus mengeluarkan api dan menyerang kita." keluh Alex.

"Itu semua karena dirimu yang bodoh dan mencoba menggodanya. Tidak ada cara lain, sepertinya kita buat saja persembahannya di sini." ucap Mino dengan serius.

"Baiklah, kalau itu membuat kita tidak repot." Alex setuju.

Mino dan Alex mengelilingi Haechan, mereka merapalkan mantra yang Haechan sendiri tidak mengerti apa itu, cahaya bulan menembus lubang atas kastil tempat Haechan disekap.

Haechan kembali merasakan tubuhnya terasa sangat panas, perutnya juga sangat sakit, rasanya dia ingin pingsan saat itu juga.

Api berwarna hijau juga terus keluar menyerang Mino dan Alex saat merasa jika keamanan tuannya terancam. Mino dan Alex mencoba untuk tidak peduli tubuh mereka terbakar kesakitan, yang terpenting dewi roh pemakan jiwa mereka datang dan menikmati persembahan mereka berdua.

Di bawah cahaya bulan purnama, muncullah dewi roh pemakan jiwa dengan energi kekuatan yang penuh, roh pemakan jiwa dengan wujud perempuan berambut putih panjang menjuntai serta tak lupa bibir merah merona, dengan gigi runcingnya yang menakutkan.

"Terima, 'lah persembahan kami dewi, janin omega ini memiliki tiga elemen kekuatan yang kau inginkan dan dapat mengancam. Ibunya juga memiliki dua element kekuatan yang membahayakan dirimu, saatnya kau menyelesaikan semuanya, menjadi kuat dan menciptakan dunia baru dengan seluruh alpha yang menguasai." ucap Mino dengan wajah memohonnya memberitahu, mengabaikan tubuhnya yang penuh luka bakar.

"Lakukan sekarang dewi, cahaya bulan begitu terang ditambah kita sama sekali tidak memiliki pengganggu." Alex menambahinya dengan tersenyum menyeringai.

Dewi roh pemakan jiwa itu tersenyum menyeringai, dia sangat senang dengan kesetiaan dua pengikutnya yang bodoh.

"Aku akan segera menikmatinya, tubuh yang lezat dengan janin kecil yang nikmat, penambah kekuatanku." ucapnya dengan tawanya yang kejam, "Pegang kedua tangannya! Aku akan menyerap kekuatannya dulu, lalu merobek perutnya dan menikmati anaknya yang akan segera lahir ini, sebelum dia menjadi pengancamku aku akan membinasakan keduanya."

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now