Page 1

5 4 0
                                    

Sinar pagi yang sangat terik menyelinap memasuki celah tirai kamar Evelyn yang menbuat siempu terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Hoamm cepet banget hari senin perasaan kemarin masih selasa" Gerutu Evelyn sambil menyeka mata nya yang masih terasa kantuk. "Kalau gini caranya bisa tipes gue lama-lama" Lanjutnya yang setelah itu menuju kamar mandi untuk bersiap berangkat kuliah.

Sedangkan ditempat lain terlihat pria yang sudah rapi dengan setelah jas kantornya sedang menikmati sarapan paginya.

Setelah 30 menit bersiap akhirnya Evelyn sudah selesai bersiap dan akan berangkat kuliah karena dosen hari ini sangat Killer jadi Evelyn sangat malas untuk terlambat lagi.

"Wih si om pedofil udah siap aja tapi kalau dia diem gak tantrum kelihatan ganteng tapi giliran pas ngereog ampun banget deh gue njir" Batin Evelyn sambil menuruni tangga menuju meja makan untuk sarapan.

"Jangan duduk disini" Larang Dirga yang melihat akan duduk disamping kursinya.

"Masih pagi jangan bikin gue emosi deh" Jawab Evelyn yang tidak menggubris larangan Dirga tadi.

"Gue bilang jangan duduk disini Evelyn izabel". Tegas Dirga sekali lagi sambil menatap mata Evelyn dengan tajam. "Ini cuman kursi Dirga" Jawab Evelyn yang malas.

Brak

"GUE BILANG JANGAN DUDUK DISINI!INI KURSI KHUSUS BUAT ANNA!!" Bentak Dirga memukul kursi meja makannya.

Evelyn yang melihat itu hanya terdiam dan setelah itu pergi dengan air mata yang sudah bersiap untuk mengalir kapan saja.

"Jangan lemah Evelyn ini cuman awalan aja bentar lagi gue bakal pergi dari sini" Lirih Evelyn yang menahan air matanya,sudah 3 hari setelah pernikahan itu terjadi dunia terasa pahit untuk Evelyn.

Drtt Drtt Drtt
Suara handphone dari tas Evelyn berbungi dan tertera nama Garen dilayarnya.

"Halo vel?" Sapa garen dari sebrang sana.

"Garen?kenapa nelfon aku lagi?" Jawab Evelyn dengan senyum pahitnya,sakit mendengarkan suara lelaki yang dulunya menjadi alasan dia tertawa bahagia kini menjadi rasa sakit yang luar biasa.

Terdengar suara tawa lirih yang aslinya terdengar menyakitkan dari bibir Garen "Salah ya aku nelfon pacar aku sendiri" Jawab Garen yang berusaha baik-baik saja.

Garen dan Evelyn sudah berpacaran 6 tahun lama nya sejak dibangku sekolah menengah pertama hingga kuliah kini hubungannya kandas dengan alasannya yang sangat tidak pernah mereka harapkan.

Kakek Evelyn dan Kakek Dirga sudah berteman dari dulu dan berjanji menikahkan cucunya bila mereka perempuan dan laki laki,akhirnya kini terjadi.

Awalnya Dirga dan Evelyn menolak dengan sangat keras tetapi setelah mendengar bahwa kakek Dirga mengidap kanker hati stadium 2 dan akan menginjak di stadium 3 Dirga dan Evelyn menyetujuinya.

Walau di dalam hati Evelyn ini benar-benar sangat berat dia tidak tahu harus memilih egois untuk kebahagiaannya atau menderita dengan pilihannya.

Semua sama sakitnya untuk Evelyn,bila tidak ada Kakek Dirga mungkin dia tidak akan bisa merasakan kehidupan ini.

Keluarga Dewantara kekek Evelyn pernah ada dititik terendah dan akan bangkrut sedangkan keluarga Alevandra kakek dirga lah yang membantu agar bisnis milik kakek Evelyn bisa diselamatkan ditambah mereka adalah sahabat dari kecil hingga sekarang. Itulah yang membuat Evelyn harus membalas budi keluarganya dan itu adalah permintaan terakhir milik Alevandra kakek Dirga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOVE RULES Where stories live. Discover now