" Maaf." Lirih kana, rasa bersalah itu kembali menyeruak di relung nya. Harusnya dia bisa menjaga kandungannya dengan baik, harusnya dia dulu lari saja mengamankan diri, harusnya anaknya terlahir sempurna.

Tapi apa mau di kata, takdir al memang sudah seperti ini.

" Mommy minta maaf." Lirih kana,
Kana membantu al untuk duduk di ujung tempat tidur, melepaskan tutup kepala dan topeng al, kemudian Kana melepaskan jubah kebesaran milik al.

Di tatap nya penuh cinta tubuh tak sempurna sang anak, kana meraih tangan al kemudian mengusap nya lembut. Memperhatikan jari jemari yang sebagian masih menyatu dan tumbuh tak sempurna itu.

" Secepatnya ini akan sempurna, waktunya sebentar lagi akan tiba, kalau itu sudah terjadi, tolong simpan sedikit sifat lemah lembut yang mommy turunkan, jangan di hilangkan semua." Bisik kana pelan.

" Maksud mommy?" Bingung al.

" Al... Apa saja bisa membuat kamu berubah, termasuk penglihatan dan fisik yang sempurna. Terlebih lagi darah iblis mengalir dalam diri kamu. Benar, iblis tetaplah iblis, walaupun kamu mempunyai darah seorang dewa tapi tetap saja darah iblis kamu lebih dominan, ego kamu masih  tertutup oleh fisik kamu yang tak sempurna, sifat bejat kamu pun masih terpendam di dalam sana. Mommy cuma minta satu hal, jangan sakiti keluarga kamu termasuk nata, mommy gak mau ada yang hancur di antara kita semua, mommy benar-benar gak mau itu terjadi. Kamu harus belajar banyak dari daddy dan oma kamu. Cinta mengalahkan segalanya, termasuk ego mereka yang tinggi." Jelas kana.

" Mom... Jangan khawat- "

" Mommy sangat khawatir," sela kana. Kana menghela nafas pelan, mata nya terlihat sendu saat menatap al. " Mommy mengkhawatirkan semuanya, mommy tau kalau kamu berubah, maka semuanya akan berubah, yang sempurna bukan hanya fisik kamu al, tapi sifat iblis kamu. Al yang penuh kasih sayang akan menghilang." Lirih kana.

" Aku harus apa?" Tanya al pelan.

" Seperti yang mommy bilang, sisakan sedikit sifat lemah lembut di dalam sana untuk keluarga kamu, untuk orang yang kamu cintai. Hanya itu." Bisik kana. Rasanya dia sudah tak mampu lagi untuk berucap.

" A-aku usahakan." Sahut al pelan.

" Kamu calon raja, penerus dari daddy kamu. Tanggung jawab kamu sangat besar al, setelah fisik kamu sempurna, kamu harus belajar banyak dari daddy kamu, jangan membuang waktu lagi karena waktu kamu sudah sangat banyak terbuang." Jelas kana.

Al hanya menganggukkan kepalanya, setelah itu dia menarik kana kedalam pelukannya.

" Aku mau tidur sama mommy." Bisik al.

" Boleh, malam ini tidur sama mommy ya nak." Bisik kana.

Al melepaskan pelukannya nya kemudian merebahkan tubuhnya. Kana pun melakukan hal yang sama.

Dia merebahkan tubuhnya di sebelah al kemudian memeluk erat al.

Belum sempat tertidur, pintu kamar al terbuka keras dari luar.

" Mamwiy! Dyadiy nanis teyas teyas! Mawu bobo mamwi!" Pekik win.

Kana membuka matanya kemudian menatap malas win.

OUR FATE || Against Fate 2Where stories live. Discover now