Seorang pria tampan dewasa yang tak menyukai keramaian bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki tingkah seperti anak kecil, ia selalu mengganggu krist hingga membuat krist risih padanya.
Jika dulu singto sering mengganggu krist di kamarnya, sekarang singto masih suka mengganggu krist di kuburannya. Ya, dia seperti orang gila yang suka berceloteh tak jelas di makam krist.
Jika dulu singto sering menganggunya dengan cerita sedih, sekarang singto sering mengganggu krist dengan cerita bahagia, bahagia karna perhatian mamanya.
"Aku tak tahu akhir hidup ku akan seperti apa, phi. Aku bahkan masih sangat mencintai phi krist, usia ku sudah 25 tahun sekarang, mama memaksa ku agar segera menikah, tapi bagaimana aku bisa menikah jika calon suamiku sudah meninggal 5 tahun yang lalu?" Ucap singto sambil terkekeh kecil.
"Aku benci mengingat jika kita tak pernah berciuman walau hanya satu detik! Kenapa phi tak pernah mencium ku, huh! Phi benar-benar jahat!" Ucap singto.
"Baiklah, cukup untuk hari ini, sekarang sudah jam 5 sore, entah kenapa aku tiba-tiba merinding, apa phi ada di dekat ku? Meskipun aku mencintai phi krist, aku tetap takut jika phi menemui ku, aku pulang dulu, phi"
"Aku hampir lupa! Bukankah aku mengatakan jika kita tak pernah berciuman tadi, biarkan aku mencuri satu kecupan kecil di bibir phi" ucap singto sambil mencium batu nisan yang bertuliskan nama krist perawat disana.
"Itu ciuman pertama ku" ucap singto sambil terkekeh kecil.
Setelah itu singto beranjak pergi dari sana, rasanya semakin merinding tatkala petir menyambar, sepertinya hujan akan turun.
Singto berlari keluar dari area pemakaman, karna dia berlari dengan cepat dan kurang hati-hati, singto menabrak seorang pria yang sedang berjalan hingga membuat keduanya terjatuh ke jalanan dan singto berada di atas tubuh pria itu, bahkan bibir keduanya menyatu sekarang.
Singto langsung beranjak dari atas tubuh pria itu sembari memegang bibirnya.
*Plak... Singto menampar pipi pria itu.
"Kamu mencuri ciuman kedua ku!!" Ucap singto marah.
"Bukankah kamu yang menabrak ku lebih dulu? Dan asal kamu tahu itu juga ciuman ke dua ku!!" Ucap pria itu.
Singto terkejut saat melihat wajah pria yang di tabraknya.
"Phi krist?" Ucap singto.
"Pria gila" ucap pria yang mirip dengan krist itu kemudian ia langsung pergi dari sana.
Singto mengejar pria itu sehingga membuat pria itu berhenti melangkah.
"Dengan siapa ciuman pertama mu?" Tanya singto.
"Kamu menghentikan ku hanya karna ingin bertanya tentang itu? Apa kita saling mengenal sebelumnya, tuan?" Ucapnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Katakan dengan siapa ciuman pertama mu!!" Tanya singto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dengan batu nisan kekasih ku tadi!! Apa kamu puas sekarang!! Apa kamu melihat ku melakukan itu lalu kamu sengaja bertanya dan bermaksud ingin mengejek ku!?" Ucapnya marah.
Singto menahan tawa saat mendengar itu. Hey, dia juga memberikan ciuman pertamanya pada batu nisan krist tadi.
"Aku juga melakukan hal yang sama, aku memberikan ciuman pertama ku pada batu nisan kekasih ku tadi" ucap singto.
Kekasih? Jika krist ada di dekatnya mungkin krist akan mengoreksi ucapan singto, sejak kapan mereka menjalin hubungan?
"Pria gila" ucapnya.
"Hey, kamu juga gila!!" Ucap singto.
"Ya, kita sama-sama gila. Ku harap ini terakhir kalinya aku bertemu pria gila seperti mu!"
"Aku juga berharap ini terakhir kali aku bertemu kamu! Pria gila mana yang mencium batu nisan kekasihnya!!" Ucap singto.
"Itu kamu jika kamu lupa" ucapnya.
"Ya, dan itu kamu juga!!" Ucap singto tak mau kalah.
Ending.
Sebenarnya tuh gue nulisnya cuma sampe di kuburan doang waktu krist di makamkan, tapi kok sedih, jadinya gue tambahin dikit, singto ketemu cwo yang mirip krist itu biar ngga sedih2 banget😃
Gue ngga cocok sama sad ending, guys. Ini aja masih berasa nyeseknya (bagi gue ya, gatau bagi kalian) dan keknya ini satu-satunya cerita gue yang sad ending deh, karna ya gue emang ga suka sad ending sebenarnya.
Ini cerita gue yang tanpa adegan seks ya, bwhahaa. Jujur sejak awal gue nulis ini emang mau bikin ngga ada adegan sama sekali, pen nyoba sedih gitu, tapi gatau kalian bakal sedih atau engga :v