Part 13 (end)

920 58 27
                                        

Sudah satu bulan krist koma namun masih tak ada tanda-tanda jika krist akan tersadar dari komanya.

Kini tay sudah membeli rumah di komplek yang sama dengan rumah mamanya agar dia bisa memantau mama dan adiknya. Ajun juga pindah sekolah dan newwie hanya mengikut saja apa keputusan suaminya.

Setiap hari tay dan singto selalu bergantian menjaga krist, off tak bisa terlalu lama di rumah sakit karna penyakitnya sering kambuh, tay merasa sangat terbantu dengan kehadiran singto.

Hari ini giliran tay menjaga krist di ruangannya, tay menyuruh singto agar pulang, kini dia duduk di kursi samping ranjang krist, tay memegang tangan krist sambil menangis.

"Apa kamu tahu aku sudah pindah ke kota ini? Aku membeli rumah tak jauh dari rumah mama" ucap tay.

"Maafkan aku, krist. Aku egois demi karir ku, aku meninggalkan kalian tinggal di luar kota, maafkan aku karna aku, kamu harus menjaga mama dan off sendirian"

"Bisakah kamu bangun? Sekarang kita bisa menjaga mama dan off berdua, aku disini sekarang, krist"

"Maafkan aku, ku mohon"  lirih tay.

"Aku sangat menyesal, krist" ucap tay sambil menangis.

Tiba-tiba air mata menetes membasahi pipi krist, monitor pendeteksi jantung berbunyi.

*Tit... Titt... Titt... Tittttttttttt~

Tay panik dan langsung memanggil dokter, tak lama dokter datang, sekarang sudah tak ada lagi suara detak jantung krist terdeteksi, dokter berusaha memompa jantung krist agar berdetak normal namun itu tak membuahkan hasil.

"Maaf saya harus menyampaikan kabar duka ini, tuan. Adik anda sudah meninggal dunia" ucap dokter.

Tay menangis mendengar itu, dia langsung menghubungi mamanya dan off.

Tak lama off, mamanya dan singto datang ke rumah sakit, singto langsung menangis sembari memeluk tubuh Krist yang di tutup kain putih

"Phi krist, bangun phi!!" Ucap singto sambil mengguncang tubuh krist.

"Sayang, kenapa kamu meninggalkan mama secepat ini" ucap mama krist sambil memegang tangan krist.

"Kenapa kamu tega meninggalkan ku, krist!" Lirih off.

Tay memeluk suaminya sambil terus menangis, semua karna dia, harusnya dia selalu ada untuk keluarganya, tay terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Phi krist... Hikkss... Phi jahat!! Phi meninggalkan ku!!" Ucap singto sembari mengguncang tubuh krist.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah proses pemakaman selesai, satu persatu kerabat dan keluarga dekat mulai pulang, singto masih betah menangis sembari memeluk batu nisan krist. Dia masih tak percaya jika pada akhirnya krist akan meninggalkannya. Lalu apa artinya kemarin? Kenapa krist harus bersikap baik sehingga membuat singto menaruh harapan pada krist?

"Phi krist benar-benar jahat" lirih singto.

"Sing, ayo pulang" ucap mama singto.

"Aku masih ingin bersama phi krist, ma" ucap singto.

"Ayo pulang, sing" ucap off.

"Hikks... Aku tak mau meninggalkan phi krist" lirih singto.

Tay berjongkok sembari mengusap batu nisan krist.

"Maafkan aku, krist. Aku berjanji akan menjaga mama dan off dengan sangat baik" ucap tay.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pada akhirnya singto tetap harus melanjutkan hidupnya, dia berhenti merokok dan minum alkohol, singto juga menjaga kesehatannya, setiap harinya singto masih sering merindukan krist namun dia mencoba untuk menerima semuanya. Krist pasti sudah bahagia di tempat barunya sekarang.

Introvert ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora