Seorang pria tampan dewasa yang tak menyukai keramaian bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki tingkah seperti anak kecil, ia selalu mengganggu krist hingga membuat krist risih padanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mama singto menatap anaknya yang terlihat sangat bahagia saat bersama krist, lalu dia memilih untuk pergi dari sana.
*** Bisakah singto menganggap jika mereka sedang makan malam romantis sekarang? Krist membawa singto makan di sebuah restoran tepi pantai dengan pemandangan laut di hadapan mereka. Singto benar-benar bahagia dan jujur jantungnya berdetak tak normal, ada apa dengannya sekarang?
"Ayo foto berdua, phi!?" Ucap singto sembari memberikan ponselnya pada krist.
Krist mengambil ponsel singto dan membuka kamera, keduanya mengambil foto bersama.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ahh, ini benar-benar bagus!?" Ucap singto bahagia.
"Lanjutkan makan mu, sing" ucap krist.
Singto kembali memakan makanannya begitu juga dengan krist.
Setelah makanan mereka habis, krist dan singto berjalan di pinggir pantai, melihat keadaan sekitar dan menikmati deburan ombak.
Malam ini krist juga merasa bahagia, ini kali pertama dia ke tempat romantis seperti ini dengan seseorang, kali pertama krist tersenyum bahagia saat bersama seseorang dan kali pertama dia sedekat ini dengan seseorang, jantung krist juga berdetak kencang sama seperti singto tapi krist mengabaikan itu.
"Phi krist, terima kasih untuk malam ini" ucap singto sambil tersenyum.
"Ya" ucap krist.
Keduanya duduk di tepi pantai sembari menatap ke arah lautan. Tak ada yang berbicara, krist dan singto sama-sama diam sekarang.
Setelah hampir 2 jam berada di pantai, kini krist dan singto memutuskan untuk pulang. Krist memarkirkan mobilnya di depan rumahnya, dia keluar dari mobil bersama singto dan mengantar singto pulang dengan berjalan kaki hingga depan pintu rumahnya.
"Terima kasih sudah mengantar ku pulang" ucap singto sambil tersenyum senang.
"Beristirahatlah" ucap krist.
Setelah singto masuk ke rumahnya baru krist berjalan untuk pulang ke rumahnya.
"Bagaimana rasanya mempunyai kekasih yang jaraknya hanya lima langkah dari rumah?" Ucap off saat melihat krist lewat di dekatnya.
"Dia bukan kekasih ku, phi" ucap krist.
Off tertawa mendengarnya, apa krist masih malu mengakui itu? Mereka bahkan seperti orang yang sedang menjalin hubungan sekarang sedangkan krist tersenyum melihat tawa off.
"Apa penyakit phi sering kambuh?" Tanya krist.
"Tidak" ucap off.
"Baiklah, aku ke kamar dulu" ucap krist.
Di lain tempat saat ini, mama singto mengetuk pintu kamar anaknya setelah singto memperbolehkan mamanya masuk, mama singto masuk ke kamar.
"Bagaimana kencan mu dengan krist?" Tanya mama singto.
"Kami tak berkencan, ma" ucap singto sambil tersenyum malu.
"Apa anak mama sedang jatuh cinta sekarang?" Ucap mama singto.
"Tidak" ucap singto.
Singto mengatakan tidak namun ekspresi wajahnya tak bisa bohong, dia tersenyum malu mengingat kebersamaannya dengan Krist akhir-akhir ini.
"Sayang, maafkan mama jika mama jahat selama ini, maaf mama selalu tak pernah ada waktu untuk mu, dan maaf mama selalu melampiaskan rasa kesal mama pada mu" ucap mama singto.
Singto terkejut mendengarnya, kenapa mamanya tiba-tiba meminta maaf?
"Mama sangat menyesal telah memperlakukan mu buruk selama ini, mama sangat menyayangi kamu, sing" ucap mamanya sambil memeluk tubuh singto.
"M-ma" ucap singto.
"Maafkan mama sayang, mama akan lebih memperhatikan mu mulai sekarang" ucap mamanya.
"Aku menyayangi mama, terima kasih sudah mengerti aku" ucap singto.