-Part 31-

682 150 30
                                    

Sudah hampir seminggu Dowon terbaring tidak sadarkan diri dirumah sakit namun tidak ada tanda tanda kalau sosok Jisoo, Jennie dan Lisa akan datang untuk membesuknya.

Sepertinya ketiga anaknya itu memang sudah benar benar tidak ingin melihat wajahnya lagi.

Selama seminggu itu juga hanya Chaeyoung yang menemani Dowon. Chaeyoung akan berangkat bekerja pada jam 7 pagi dan pulang pada jam 8 malam. Namun dia tidak pulang ke apartment melainkan dia ke rumah sakit dan menginap disana untuk menemani sang Appa.

Walaupun Chaeyoung kelihatan capek, dia tidak pernah mengeluh. Dia melakukan semuanya demi tanggungjawabnya sebagai seorang anak.

Akhir akhir ini, kondisi badan Chaeyoung juga semakin lemah. Dia hanya sesekali bertemu Dokter Irene untuk melakukan pemeriksaan. Sudah berkali kali Dokter muda itu memintanya untuk menjalankan rawatan namun Chaeyoung tetap tidak ingin melakukannya.

Penjelasan Dokter yang merawat Dowon beberapa hari yang lalu juga membuat fikiran Chaeyoung sedikit kacau.

"Kamu keluarga Tuan Shin?" Tanya Dokter Han.

"Saya anak bungsunya Dok" sahut Chaeyoung "Dokter bisa ngomong sama saya soal kondisi Appa saya. Eomma saya sudah meninggal dan Eonnie saya juga sibuk" lanjutnya.

Dokter Han mengangguk faham "Baiklah. Menurut hasil pemeriksaan kami, Tuan Shin mengalami stroke"

"S-Stroke?" Ulang Chaeyoung kaget.

"Stroke adalah suatu kondisi dimana terjadi penyempitan pembuluh darah pada bagian otak atau pecahnya pembuluh darah. Kepala Tuan Shin mengalami benturan keras sehingga pembuluh darah Tuan Shin pecah. Tapi kondisi Tuan Shin tidak terlalu serius. Stroke Tuan Shin bisa sembuh jika Tuan Shin melakukan rawatan. Namun jika kondisi Tuan Shin memburuk, beberapa jaringan otak Tuan Shin akan rusak akibat kekurangan pasokan oksigen. Ianya boleh menyebabkan jaringan otak rusak serta akan mati dan fungsi otak akan hilang"

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar. Dia sedikit bersyukur karena kondisi sang Appa tidak terlalu serius.

"Stroke yang dialami oleh Tuan Shin akan membuat Tuan Shin tidak bisa berbicara bahkan badan Tuan Shin kaku sehingga dia tidak bisa bergerak"

"Appa saya akan sembuh bukan?"

"Jika Tuan Shin rutin melakukan rawatan, dia pasti akan sembuh"

"Baiklah Dok, terima kasih"

Chaeyoung mengusap wajahnya dengan kasar. Dia memang kecewa dengan sosok Dowon namun ketika melihat kondisi pria itu, tetap saja dia merasa kasian.

"Chae" Chaeyoung tersadar dari lamunannya ketika seseorang memanggilnya.

"Om Haesuk" sapa Chaeyoung menatap pria yang sering datang membesuk Dowon.

"Kamu sudah makan malam?" Tanya Haesuk melirik jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 9 malam itu.

"Sudah Om" sahut Chaeyoung.

"Ayo duduk disini. Om mau bicara sama kamu" ajak Haesuk berganjak duduk disofa.

Tanpa membantah, Chaeyoung berganjak duduk disofa kosong didepan Haesuk.

"Om mau bicara apa?"

"Apa keluarga kalian datang membesuk?"

Chaeyoung mengangguk "Grandpa sama Grandma sering kesini kok. Hanya saja keluarga Tante Seojin tidak pernah datang"

Haesuk menghela nafasnya dengan kasar "Buat pengetahuan kamu, polisi lagi berusaha mencari keberadaan keluarga Tante kamu"

"Memangnya apa yang mereka lakukan?" Bingung Chaeyoung.

"Suami kepada Tante kamu itu yang membuat Appa kamu kecelakaan"

"Nde!? Om serius!?"

"Om serius Chae. Sebelum Appa kamu kecelakaan, terjadi perdebatan diantara Appa kamu dan keluarga Tante kamu itu"

"T-Tapi kenapa mereka melakukan semua ini?"

"Karena harta. Selama ini juga Appa kamu dibodohi oleh Tante Seojin kamu. Appa kamu terus saja mengikuti kata kata Tante kamu sehingga keluarga kalian hancur berantakan"

Chaeyoung kelihatan kaget. Ternyata punca utama keluarganya hancur adalah gara gara keluarga Tante nya itu.

"Gara gara harta, semuanya hancur berantakan" gumam Chaeyoung tersenyum miris.

"Kamu harus berhati hati. Om hanya takut keluarga Tante kamu mengincar kamu" ujar Haesuk.

"Baiklah Om. Terima kasih atas bantuan Om selama ini. Appa beruntung karena bisa punya sahabat seperti Om"

Haesuk tersenyum tipis "Sejujurnya Om merasa bersalah sama kamu. Om tahu apa yang sudah Appa kamu lakukan tapi Om bahkan tidak mampu menghalang sikap keras kepala Appa kamu itu"

"Tidak apa apa Om. Aku mengerti kok"

"Ya sudah, Om pulang duluan ya. Besok pagi Om kesini lagi" pamit Haesuk.

"Baiklah Om. Hati hati" ujar Chaeyoung.

Haesuk tersenyum tipis sebelum melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana.

Chaeyoung pula kembali menghampiri kasur sang Appa namun sedetik kemudian dia terdiam membeku ketika melihat sosok sang Appa yang sudah membuka matanya.

"A-Appa"

Tanpa berlama lama lagi, Chaeyoung langsung menekan tombol merah yang ada di atas headboard kasur Dowon.

Beberapa menit kemudian, Dokter Han memasuki ruangan itu bersama beberapa orang suster.

Mereka langsung saja memeriksa kondisi Dowon.

"Syukurlah kondisi Tuan Shin semakin membaik" ujar Dokter Han membuat Chaeyoung bernafas lega.

"Dan seperti yang pernah saya katakan, Tuan Shin mengalami stroke. Badan Tuan Shin menjadi lumpuh sehingga Tuan Shin perlu menggunakan kursi roda. Tuan Shin juga belum bisa berbicara" lanjutnya.

"Kapan Appa saya bisa melakukan rawatan?" Tanya Chaeyoung.

"Saya akan mengatur jadwal untuk Tuan Shin melakukan rawatan. Selama beberapa hari ini, biarkan saja Tuan Shin istirahat duluan"

"Baiklah Dok, terima kasih"

Setelah berpamitan, Dokter Shin akhirnya berlalu keluar diikuti oleh para suster.

"Appa pasti haus bukan? Sebentar ya" Chaeyoung bergegas mengambil segelas air lantas dia membiarkan Dowon minum menggunakan sedotan.

"Uhhh uhhh" Dowon ingin berbicara namun dia kelihatan begitu kesulitan.

"Appa sabar dulu ya. Kondisi Appa akan kembali seperti dulu kok. Tapi Appa harus rutin menjalankan rawatan. Appa jangan takut, Chae akan menemani Appa" ujar Chaeyoung dengan tulus.

Mata Dowon berkaca kaca. Anak yang dulunya sering dia hina itu lah yang mengurusnya saat ini. Dia bahkan tidak melihat ketiga anak yang sering dia banggakan itu.

Menyesal. Hanya itu yang dirasakan oleh Dowon saat ini. Ingin meminta maaf juga dia tidak bisa karena kondisinya menghalangnya.















Ayo streaming 🔥





Tekan
   👇

Senja ✅Where stories live. Discover now