Aku bukanlah seorang pemimpin yang baik

4 0 0
                                    

Nir.., maaf ya. Sungguh.., maafkan aku. Maafkan aku.., karena aku sudah menyakitimu selama ini. Maafkan aku.., karena aku telah merusak kepercayaanmu kepadaku. Maafkan aku.., karena aku tidak bisa mewujudkan keinginanmu.., keinginan kita.

Nir.., aku betul-betul tidak sanggup untuk mengatakan ini semua secara langsung kepadamu. Rasanya semuanya begitu menyesakkan dan menyakitkan. Aku terluka karena aku telah gagal sebagai seorang pemimpin.., namun aku tahu bahwa kamu lebih terluka karena selama ini yang berjuang mati-matian adalah kamu.., bukan aku. Maafkan aku karena aku telah melukaimu dan mengajakmu untuk gagal.

Nir.., kamu salah. Kamu salah besar. Aku bukanlah seorang pemimpin yang baik. Aku sama saja dengan para pemimpin di negeri ini yang hanya bisa mengumbar janji manis tanpa memberikan bukti yang nyata. Aku telah terbukti bahwa aku adalah seorang pemimpin yang gagal. Aku yang memulai, kamu yang memperjuangkannya mati-matian, namun kemudian pada akhirnya aku juga yang mengakhirinya.

Maafkan aku.., sungguh maafkan aku karena ternyata pada akhirnya aku tidak bisa mewujudkan apa yang telah aku ucapkan. Nir.., aku tahu bahwa kata maaf itu tidak akan pernah cukup untuk mengobati lukamu karena kegagalanku sebagai seorang pemimpin. Aku telah menggoreskan luka yang begitu dalam di hatimu Nir.., aku menyadarinya namun kamu pun juga tahu bahwa aku tidak punya pilihan yang lain.

Nir.., terima kasih. Terima kasih.., karena kamu sudah berkenan untuk berjuang dan berkorban. Terima kasih.., karena kamu sudah menjaga nama baik organisasi kita.., menjaga nama baikku.., menjagaku. Kamu sudah menjagaku dengan begitu baik. Nir.., terima kasih banyak ya.., untuk semuanya.

Merekam Jejak untuk Menolak LupaWhere stories live. Discover now