" baik dokter, terima kasih."

" ingatlah saran yang saya ajukan pada Anda tuan Mew."

" saya mengerti, permisi."

Mew pergi begitu saja dari ruang periksa Obsterti dan Genekologi. Dirinya tak bisa menerima kenyataan yang baru saja ia saksika secara langsung. Pria yang mengaku memiliki rahim kini memang benar adanya. Bahkan rahim itu sudah siap untuk di buahi oleh sperma miliknya.

" sebaiknya Anda harus segera bersiap untuk menerima sperma yang akan tuan Mew berikan pada Anda."

" baik dokter, saya akan mempersiapkan diri saya. Kalau begitu saya harus segera pergi."

" hati-hatilah."

Kana keluar sambil berlari menghampiri Mew yang sudah menjauh dari pandangannya.

" presdir!!" Mew acuh.

" presdir!! Berhenti." Mew tetap acuh hingga...

Brug!

Kana jatuh tersungkur di lantai.

" aowhhh sshhh..." rintihan kesakitan Kana.

Kana berusaha untuk bangkti, namun dirinya tak bisa berdiri dengan sempurna karena pergelangan kakinya yang terkilir.

" Akhh!!" Teriakan kesakitan Kana.

Mew masih terus berjalan tanpa menghiraukan Kana.

" preadir!! Presdir Mew!! Aakhhh!!" Teriakan Kana sambil berusaha bangkit namun selalu saja gagal.

Mew yang kesal namanya di panggil pun langsung berjalan ke arah Kana yang masih duduk di lantai dengan pergelangan kakinya yang memerah.

" apa yang kau lakukan di sana. Cepatlah berdiri. Jangan membuat saya malu di tempat seperti ini. Kau akan merusak reputasi nama baikku."

" kakiku terkilir, ini sangat sakit sekali hiks." Tangisan Kana memegang pergelangan kakinya.

" kau selalu menyusahkan ku saja." Berjongkok di hadapan Kana.

" tapi ini sungguh sakit, presdir. Aku tidak berbohong."

Tak perlu basa-basi Mew langsung membopong tubuh Kana menuju ruang periksa dokter spesialis Orthopaedi untuk melihat luka di bagian kaki Kana.

" presdir, kita mau kemana." Bingung Kana.

" mengobati luka di kaki mu." Suara dingin yang begitu menyeramkan.

" lalu bangaimana tentang apa yang baru dokter itu katakan pada kita tadi. Apa presdir ingin mencobanya padaku."

" apa kau seputus asa itu hingga mengorbankan dirimu sendiri untuk menjadi seorang ibu pengganti untuk keturunan ku."

" eungg." Anggukan Kana.

" jangan terlalu berharap banyak tentang itu."

" oke baiklah." Kana kembali diam dan tak banyak bicara lagi.

" maaf tuan, Anda mau pergi kemana." Tanya suster yang tengah berjaga di ruang praktik spesialis  Orthopaedi.

" tolong periksa pergelangan kaki pria ini."

" kalau begitu silakan masuk ke dalam."

Mew pun membawa tubuh Kana ke dalam ruang praktik dokter spesialis Orthopaedi dan Traumatologi.

" ada yang bisa saya bantu tuan." Tanya dokter melihat Mew Kana.

" tolong cepat periksa kaki pria ini."

Surrogate Mother || MewGulf HIATUSحيث تعيش القصص. اكتشف الآن