" ah-emm tidak presdir. Saya tidak keberatan sama sekali."

" cepat lakukan apa yang saya katakan."

" baik presdir."

Kana kembali duduk di sofa dan menghidupkan Laptopnya yang sempat mati dan mengecek Email tentang JOI Estate.

Membaca dengan teliti tentang isi kontrak yang sudah di sepakati beberapa hari lalu namun..

" presdir." Kana menatap Mew cemas.

Mew pun menatap ke arah Kana, " ini gawat. JOI Estate membatalkan kontraknya secara sepihak."

" itu yang aku ingin ketahui. Kirim Email padanya dan adakan pertemuan dengan JOI Estate segera."

" baik presdir." Kana mulai mengirim Email pada JOI Estate tentang pertemuan yang di inginkan oleh Mew.

Suasan ruangan itu kembali hening namun tiba-tiba saja suara ponsel memecahkan keheningan di sana.

Mew melihat ke arah ponselnya dan Davika yang meneleponnya saat ini.

" ada apa." Suara dingin Mew.

Kana hanya fokus pada Laptopnya dengan telinga yang menguping pembicaraan antar suami istri itu.

" hari ini aku akan tidur di perusahaan. Istirahatlah dan jangan menunggu kepulangan ku." Kana melirik sedikit ke arah Mew.

" apa mereka sedang bertengkar? Rupanya sikap dinginnya sama saja. Tak ada romantisnya saat bicara pada pasangannya sendiri." Batin Kana mencibir.

Saat mata mereka bertemu, Kana segera menundukan kepalanya takut. Tak butuh waktu lama suasan ruangan itu kembali hening.

" jika kau lelah istiratlah."

" eungg." Bingung Kana.

" kembalilah. Kau pasti lelah."

Kana melirik kearah jam tangannya.

" ini sudah sangat larut, sulit untuk mendapat tumpangan di jam seperti ini."

" bawa mobil saya dan kembalilah saat di jam kerja."

" apa presdir tidak keberatan jika saya tinggal sendiri di sini?"

" pergilah."

" apa presdir yakin." Memastikan.

" saya bukan anak kecil. Pergilah."

" ah-baik presdir. Kalau begitu, selamat malam presdir." Sedikit membungkuk hormat dan pergi dari ruangan mencekam itu.

" haahh..." nafas berat Mew bersandar di kursi kebesarannya dengan memijit pelipisnya kuat.

Sedangkan di dalam mobil Kana tengah ke girangan, akhirnya ia bisa merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang empuk miliknya.

" akhirnya aku bisa terbebas dari penjara itu. Walaupun hanya bisa tidur tiga jam saja tapi itu sudah cukup. Im comming Ramla!! Dady akan menidurimu hari ini."

Ramla = ranjang kesayangan Kana.

Kana pun mulai menyalakan mesin mobil dan pergi menuju kediamannya.

08:30 Am....

" aihh sat!! Sial aku kesiangan." Berlari sekuat tenaganya menuju lift.

Saat Kana berhasil masuk ke dalam Lift, ia membetulkan penampilannya yang sedikit berantakan. Tatanan rambut yang acak-acakan bahkan dasi yang ia pakai justru salah mengikat simpulnya.

" ini semua gara-gara kerjaan sialan itu semalaman suntuk. Gimana aku gak telat kalau pulang kerja jam 2 pagi dan harus pergi ke kantor sebelum jam 7 pagi." Omelannya di dalam Lift.

Surrogate Mother || MewGulf HIATUSWhere stories live. Discover now