7 Ingin denganmu tapi tak bisa

389 57 23
                                    




☕☕☕


Nafas yang tersenggal dan wajah yang basah dipenuhi oleh keringat dan air mata Shani terbangun dari tidur nya, ia mengerjap menatap sekeliling kamar nya dengan Ara yang sunyi tak ada siapapun selain dirinya.

Helaan nafas kasar keluar dari bibir Shani saat menyadari ternyata ia hanya bermimpi, ya ia hanya bermimpi buruk. Ia memegang wajah nya yang basah tercampur oleh keringat dan air mata, ternyata ia benar benar menangis namun kabar bahagia semua yang terjadi ternyata hanya mimpi membuat kelegaan di hati.

Shani keluar dari kamar menuju lantai dasar setelah meminum tuntas segelas air putih yang tersimpan di meja kecil disamping tempat tidur. Saat tiba di lantai di dapur Shani menemukan keberasaan Senja yang berada disana

"Sore ci" Sapa Senja menyapa Shani yang berjalan kearahnya masi memakai piyama, Senja terseyum tipis menyadari mantan kekasih Ara itu baru bangun dari tidur sepertinya jam segini.

"Sore juga" Balas Shani pelan, menatap Senja sekilas yang sudah rapi dengan jas putih bergelayut di bahu. Shani menduduki dirinya di hadapan Senja yang tengah makan buah buahan.

Mata Shani yang sembab dan wajah yang masi bercucuran keringat membuat Senja pokus menatap kapten idol grub di hadapan nya saat ini. "Ci Shani habis nangis?"

Shani kembali menghembus nafas pelan mendengar pertanyaan Senja ia mengusap pipi nya yang basah, haruskah ia menceritakan mimpi buruk nya pada gadis ini.

"Aku barusan mimpi buruk, Nja"

Senja mengerutkan keningnya bingung.

"Aku bermimpi kamu bilang Ara meninggal" Mendengar hal sontak Senja tersedak oleh buah yang ia makan. "Aku ga bohong, di mimpi aku kamu nangis nangis bilang Ara udah ga ada" Lanjut Shani lagi, mengusap kasar wajah nya, mata Shani tiba tiba berkabut ketika kembali mengingat mimpi yang baru saja ia alami.

Senja beringsur berdiri dan berjalan kearah Shani mengelus punggung idol cadel agar tenang, ia mengerti perasaan Shani saat ini pasti sangat buruk setelah bermimpi orang yang dicintai pergi tanpa bisa dilihat lagi, meski hanya mimpi ia tahu ia sangat sangat menyakiti perasaan.

"Cici tenang, kak Ara itu kuat dia ga mungkin tiba tiba ninggalin orang yang sayang sama dia"

Shani mengusap mata nya, ia mendongak menatap Shani. "Tapi gimana kalau keadaan Ara disana memburuk sedangkan aku disini"

Senja terdiam mendengarnya, Senja menatap mata Shani lekat lalu tak lama menghela nafas pelan saat Shani menyadari ada yang di sembunyikan dari balik mata nya.

"Kenapa?" tanya Shani.

"Ci"

Shani menatap Senja dengan perasaan takut

"Kenpa, Nja."

"Kak Mira tadi nelpon aku, katanya kondisi kak Ara memburuk" Suara Senja bergetar mengatakan hal itu, ia mengigit bibir nya saat Shani kembali menangis setelah mendapat kabar itu. "Dia terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena tiba tiba hilang kesadaran dan pendarahan yang banyak"

Shani menyembunyikan wajah nya di balik telapak tangan mendengar hal itu, tangis nya mulai kembali terdengar.

"Dan kata kak Mira dia harus di opname selama kurang lebih satu bulan" Lanjut Senja lagi dengan pelan bahkan hampir tak terdengar. Ia menatap kosong meja makan di hadapan mereka saat mendengar isak tangis Shani mulai terdengar. Ia tahu idol cadel didepan nya ini masi menyimpan penyesalan besar mengakhiri hubungan dengan barista barbar apa pagi mengetahui Ara menyembunyikan kondisi nya selama ini.

Barista & Idol 2Where stories live. Discover now