Prolog

976 94 15
                                    

Aku mencintaimu dengan hati yang tulus dan suci
Aku mencintaimu dengan kewarasan yang kumiliki
Sudah kukatakan. Tanpamu. Aku mungkin bisa hilang kewarasan.

***

Diruangan yang dingin, kosong, tanpa ada barang apapun didalam nya kecuali tempat tidur. Suara seseorang yang membuka kunci pintu dari luar membuat manusia yang meringkuk diatas tempat tidur mendongak menatap kearah seseorang yang berjalan dengan pelan kearah dirinya berada

"Dengerin aku, semua nya halusinasi kamu. Selama ini cuma halusinasi kamu.... Dia ga ada, Tolong sadar"

Tatapan kosong dan nanar dia berikan pada orang yang berdiri didepan nya dengan mata yang basah

Ia menggeleng pelan, tangan nya bergetar ketika ia mengangkat di depan wajah manusia yang sedari tadi berusaha mengajak berinteraksi "to-tolongg lepaskan borgol ini... Aku ingin bebas"

Tubuh itu seketika memberontak ketika mendapat balasan gelengan dari orang dihadapannya, ia mengamuk sekuat tenaga, tak perduli jika besi yang melingkar dipergelarkan tangan nya akan semakin melukai dirinya sendiri

"Yang ada di tangan kamu ga akan dilepasin sebelum kamu sadar dia itu ga ada!"

"Kalian menyiksaku di ruangan yang dingin ini" Tangis pilu mulai terdengar dari bibir pucat itu "tolong lepaskan aku, dia pasti mencariku, dia pasti sedang khawatir" Suara itu bergetar di akhir ucapan, ia menatap lawan bicara dengan tatapan memohon seolah benar benar minta dibebaskan

"Kalau kamu bisa mengendalikan kewarasan kamu borgol ini akan dilepas, dan kamu bisa berkeliaran kemana kamu mau"

Tangis itu semakin terdengar sedih dan piluh, ia lagi lagi menangis ketika ia kembali ditinggalkan disini dengan pintu yang terkunci rapat tak membiarkan dia keluar sama sekali, ia lagi lagi hanya bisa mengamuk didalam sana yang siapapun mendengar teriakan nya akan merasa kasihan, namun itulah salah satu cara mereka agar mereka tak merasa kehilangan. Lagi.

Diruangan yang ditinggal tadi, satu orang itu meracau menyebut nama satu orang agar menolong nya keluar dari kurungan dan terbebas seperti dirinya seperti biasa, namun racaun itu tak ada sahutan sama sekali dari sang pemilik nama ataupun orang lain. Bagaimana bisa menyahut, jika orang yang dipanggil memang tak ada, mau memanggil dengan pekikan hingga langit ke tujuh sang pemilik nama yang dipanggil tak akan datang atau menyahut.

TBC

Dah sampai disini dulu aja ya prolog nya, singkat dulu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Barista & Idol 2Where stories live. Discover now