-Part 28-

720 136 24
                                    

Dowon terus saja mengeluarkan semua emosinya membuat Seojin dan Yunwo hanya bisa terdiam.

"Aku akan ngomong sama Eomma Appa soal ini agar kalian tidak akan mendapat harta keluarga Shin!" Ancam Dowon sebelum berlalu pergi dari sana.

"Dowon!" Panggil Seojin.

"Sial!" Umpat Yunwo dengan marah "Pokoknya kita tidak bisa membiarkan dia ngomong sama Eomma Appa soal rencana kita ini!"

"Memangnya apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Seojin.

Yunwo bersmirk "Lihat saja nanti" tanpa aba aba, dia langsung menyambar kunci mobilnya sebelum berganjak menyusul Dowon.




Dowon terus melajukan mobilnya untuk menuju kemansion kedua orang tuanya. Pokoknya kedua orang tuanya itu harus tahu tentang rencana sang Nuna yang ingin mengambil alih semua kekayaan keluarga Shin.

Air mata Dowon juga tidak bisa ditahan lagi. Dadanya sesak ketika mengingati semua perbuatan yang sudah dia lakukan kepada keluarganya sendiri.

Dan sekarang dia benar benar menyesal karena sudah mendengar semua perintah dari sang Nuna.

Drtt drttt

Satu tangan Dowon mengambil ponselnya lantas dia menerima panggilan dari Haesuk, satu satunya sahabatnya itu.

"Lo dimana? Bukannya kita ada janji untuk minum bareng?"

"Gue lagi menuju kemansion orang tua gue. Ada apa Suk?"

"Suara lo kenapa berbeda? Lo menangis? Tumben. Keingat sama istri lo?"

"G-Gue sudah bersalah sama keluarga gue Suk. Gue sudah menjadi suami dan Appa yang kejam untuk istri sama anak anak gue. Gue menyesal"

Terdengarlah helaan nafas kasar Haesuk diseberang sana "Gue sudah capek menasihati lo tapi lo tetap saja egois. Gue juga sudah bilang sama lo kalau apa yang lo lakukan kepada istri dan anak lo itu salah tapi tetap saja lo tidak peduli sama omongan gue dan lo lebih mengikuti arahan Nuna lo"

"Gue sudah mengetahui semuanya Suk. Ternyata semua ini rencana Nuna gue sama suaminya. Mereka memang sengaja ingin menghancurkan keluarga gue agar mereka bisa mengambil semua kekayaan orang tua gue yang akan diberikan kepada gue" lirih Dowon.

"Lagian lo kenapa bisa bodoh banget si! Gue tahu lo memang sayang sama Nuna lo itu tapi apa lo tidak sadar kalau selama ini dia hanya memanfaatkan lo!? Kalau dia memang sayang sama lo, dia tidak mungkin meminta lo untuk bersikap egois sama istri dan anak anak lo! Sekarang lo lihat sendiri bukan kalau keluarga lo hancur gara gara lo mengikuti perintah bodoh Nuna lo itu!"

"Gue tahu Suk, gue tahu! Sekarang gue sudah sadar semuanya! Tapi semuanya sudah terlambat. Istri gue sudah meninggal dan anak anak juga sudah membenci gue. Gue harus bagaimana lagi?"

"Buang sikap egois lo itu. Minta maaf sama anak anak lo dan jadikan keluarga lo sebagai keluarga yang bahagia. Gue yakin ini juga keinginan terakhir istri lo"

Dowon membasahi bibirnya "G-Gue akan coba" sahutnya dengan ragu karena dia tahu anak anaknya sudah membenci dirinya.

"Ya sudah. Selesaikan masalah lo dengan segera. Kita bisa minum kapan kapan saja. Gue tutup duluan"

Tut

Panggilan akhirnya dimatikan. Sekarang Dowon merasa semakin bersalah. Dulu, Haesuk sering saja menasihatinya bahkan sahabatnya itu juga marah dengan sikapnya yang egois namun dia tidak mempedulikan sahabatnya itu.

Hah~

Namun semuanya sudah terlambat bukan? Tidak ada gunanya juga dia menyesal. Istrinya juga sudah pergi meninggalkan dirinya.

Senja ✅Where stories live. Discover now