Enam bersaudara itu kini berkumpul kembali disana.

"Kita jalani aja misi kita, tanpa dia." Adel mendengus, kesal dengan Freya yang terus menyangkal kalau Flora ada pembunuh Jessi.

"Ga—"

"Ga apa lagi sih, anjing?!" Adel berdiri, mendekati Freya dengan emosi yang sudah tak bisa ia tahan.

Azizi ikut berdiri, menyela Adel dan mendorongnya menjauh dari Freya. "Bahasa lo di jaga!"

Amarah Azizi yang belum tuntas tadi, kembali meluap. Ia kesal, kesal karna dari tadi Adel bertingkah tak sopan pada Freya. Terlebih, wajah Adel begitu mirip dengan adiknya yang tak becus saat menjaga Marsha.

"Apalagi nih? Ngebela mantan ceritanya?"

Tangan Azizi mengepal dengan kuat, mencoba menahan emosinya untuk tidak menghajar Adel di tempat.

"Niat nyari pembunuh Jessi ga sih kalian berdua?" Sindir Adel seraya menatap Azizi dan Freya seraya bergantian. "Kita udah sepakat waktu itu 'kan? Ga ada yang bakal bawa perasaan dalam misi yang kita laksanakan."

"Tapi jangan asal nuduh orang tanpa bukti!"

"Bacot lo Freya—"

"JAGA OMONGAN LO, DEL!"

Azizi melayangkan pukulannya tepat mengenai dagu Adel, membuat sang empu sedikit sempoyongan karena pukulan itu mengenainya telak.

"Bela aja terus mantan lo—"

"Udah, Del." Olla menyela, lalu memberikan tatapan tajam pada Adel dari tempat duduknya. "Jangan balas sekarang, kita masih harus rapat."

Adel meludah, mengeluarkan darah dari mulutnya lalu kembali duduk, di ikuti Azizi dan Freya yang duduk di sebelah Kathrina.

"Cepio, ada bukti lain?" Tanya Olla memandang Fiony yang dari tadi diam menatap perdebatan tadi.

Fiony mengangguk. "Aku ke organisasi Indah waktu itu."

Semua melotot, tak percaya dengan ucapan Fiony barusan.

"Kamu? Ngapain ke sana?" Tanya Freya tak percaya.

"Beli informasi. Kita tau 'kan? Kalau mereka akan ngasih tau semua info yang mereka tahu, bahkan info pribadi riwayat klien mereka, asal ada bayaran yang lebih tinggi," papar Fiony seraya mengeluarkan sebuah dokumen.

"Ini surat kontrak Faradisha Flora Rinaldi yang menyewa jasa pembunuhan mereka," sambung Fiony lalu membuka dokumen itu.

"Aku juga sedikit terkejut setelah tahu kalau kebakaran rumah Radipati waktu itu bukan ulah Bu boss kita. Melainkan, ulah organisasi yang di pegang oleh Indah."

Mereka semua tertegun, masih tak percaya dengan apa yang di jelaskan oleh Fiony barusan. Terutama Freya, gadis itu masih benar-benar tak percaya jika Flora yang ia sayang itulah pelaku pembunuhan Jessi.

"Flora, di usianya yang ke 12 tahun, datang menyewa mereka untuk membunuh satu keluarga Radipati, termasuk Jessi," terang Fiony. "Tapi beruntung, waktu itu Jessi berada di luar dan tak terkena dampak kebakaran. Beberapa tahun kemudian, Flora tahu kalau keluarga Radipati masih punya penerus—"

PENGASUHWhere stories live. Discover now