⚘ 01 : Nobar [Noah x Reader]

140 15 3
                                    

―――――――――――――――――
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🦙🦙🌹🌹🌹🌹🌹🌹
―――――――――――――――――

Ponsel [Name] berdering tanda bahwa transaksi nya telah disetujui, ia tersenyum bahagia ketika ia berhasil mendapatkan dua buah tiket untuk menonton film horor, Pengabdi Dukun.

Film itu akhir-akhir ini sering di bicarakan teman-teman kampus [Name], bahkan beberapa dari mereka sering mengajak [Name] untuk menonton film horor tersebut.

Namun seorang [Name] terlalu takut untuk menonton, apalagi teman-teman nya juga orang yang penakut, itu hanya akan membuat [Name] semakin ketakutan. [Name] butuh seseorang yang cukup berani untuk menemani dirinya menonton film tersebut.

Karena itu, [Name] segera menggeledah ruang gym milik pacarnya, Han Noah, laki-laki cantik yang memiliki surai rambut blonde sepanjang lehernya, serta wajah yang sangat tampan bak seorang pangeran.

"Oppa, ayo nonton di bioskop, aku sudah beli tiketnya!"

Noah tersenyum sambil menatap wajah riang [Name], "Hm? Iya, tunggu sebentar, ya, sayang," ucapnya, menenangkan [Name].

Noah saat ini tengah berolahraga, tangannya sedari tadi berayun naik dan turun sembari menggenggam sebuah barbel.

"Sampai kapan, Oppa? Nanti film nya selesai," sahut [Name], wajahnya cemberut.

"Sebentar lagi, 3 set lagi selesai, kok!" ucap Noah.

[Name] yang tidak mengerti hanya bisa mengangguk dan duduk di kursi sambil menunggu Noah selesai.

[Name] menunggu...

Terus menunggu...

Tetap menunggu...

Tapi kenapa Noah sama sekali belum selesai?

"Oppa, bangunkan aku kalau sudah selesai, ya?" ucap [Name] sebelum ia merebahkan tubuhnya ke kursi.

"Iya," setelah mendengar sahutan Noah, [Name] menutup matanya dan perlahan terlelap dalam tidurnya.

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟

"[Name]-ah? Aku sudah selesai. Bukannya tadi kamu mengajak ku untuk pergi menonton?"

Samar-samar [Name] mendengar suara milik Noah, membuatnya mau tidak mau membuka kedua kelopak matanya.

"Oppa..." gumam [Name], belum sepenuhnya bangun.

Tawa dari suara Noah bak sebuah lantunan lagu di telinga [Name], tapi masalahnya volume suaranya terlalu besar, hingga [Name] benar-benar terbangun.

"Ah, ayo berangkat!" ucap [Name] sembari buru-buru merapikan bajunya.

Setelah selesai bersiap-siap, [Name] dan Noah pun berangkat menuju bioskop. [Name] pun merasa semangat karena kencan nya dengan pacarnya itu tidak gagal.

Yah...

Tidak gagal, sih...

Tapi...

Setelah mereka sampai, [Name] melihat orang-orang keluar dari ruangan bioskop tersebut, menandakan bahwa film tersebut telah selesai.

"Film nya selesai?" gumam [Name], hampir ingin menangis karena uangnya terbuang sia-sia.

Noah tersenyum sambil menatap [Name].

"Tidak, belum selesai kok~"

Setelah Noah menjentikkan jari nya, tiba-tiba semuanya yang berada di sekitar mereka seperti berjalan mundur.

[Name] menatap jam tangan nya, waktu seketika kembali ke masa dimana seharusnya [Name] sedang menggeledah ruang gym Noah dan mengajaknya pergi ke bioskop bersama.

"Oppa, ini.."

"Hanya sihir kecil untuk menenangkan Tuan Putri ku yang tengah bersedih," ucap Noah sambil menggandeng tangan [Name].

"Ayo pergi? Kalau begini uang mu tidak akan terbuang sia-sia, kan?"

―――――――――――――――――
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🦙🦙🌹🌹🌹🌹🌹🌹
―――――――――――――――――

『DAY'S WITH YOU』❅ PLAVE x PLLIOnde histórias criam vida. Descubra agora