32. The Two Devils 🌑

2.8K 213 15
                                    

Gue up
Selamat membaca!!!

Selena memijat kepalanya yang terasa pusing akibat tugas kuliah yang menumpuk, ia menyandarkan kepalanya di meja berharap rasa sakitnya berkurang.

"Cape" Jack mengelus surai Selena memberikan sensasi ketenangan terhadap gadis di sampingnya. Selena mengangguk membenarkan ucapan Jack. "Iya, rasanya kepala ku ingin pecah" Adu Selena membuat Jack terkekeh.

"Jangan terlalu di paksakan, kasian otak cantik mu ini" Ujar Jack. Selena menatap salah satu bangku yang dimana biasanya sahabatnya duduk, tapi belakangan ini, ia tidak pernah melihat sahabatnya itu, sudah hampir tiga minggu mereka tidak bertemu.

"Apa Jack tau dimana Violetta?" Tanya Selena yang terus memandang bangku kosong tersebut.

Jack yang mendengar pertanyaan Selena menggelengkan kepalanya. "Tidak, emang kenapa" Tanya Jack malah memutar balikkan.

Selena menegakkan badannya menatap Jack kesal. "Aku bertanya Jack, kenapa kamu justru bertanya balik. Aku khawatir saja belakangan ini dia tidak muncul" Ujarnya.

Jack menghela nafas pelan. "Selena aku mana tau urusan dia, mungkin dia sibuk makannya dia tidak datang ini hari" Jelasnya.

Selena yang mendengar penjelasan Jack membenarkan adanya, tapi entah kenapa ia masih tetap tidak enak, seolah hatinya mengatakan kalo sahabatnya sedang dalam masalah.

"Tapi... Apa boleh kita pergi berkunjung ke kediaman Cessar?" Tanya Selena pelan.

Lagi, Jack menghela nafasnya. "Baiklah, kita akan mengunjunginya" Putusnya.

Selena mengangkat kedua tangannya, begitu senangnya dia akan bertemu sahabatnya. "Terimakasih Jack, kamu memang terbaik" Selena langsung memeluk Jack dan di balas ole sang empu.

🌑Damian🌑

Max dan Amanda sekarang sudah berada di mansion putra mereka Darrel, mereka melangkahkan kaki mereka memasuki pekarangan.

Tiba-nya mereka di pintu, tanpa menunggu lama Max langsung membuka pintu tersebut mempersilahkan istrinya masuk dan juga dirinya.

Amanda mengedarkan pandangannya mencari putranya itu. Namun, ia tidak sengaja melihat seorang pelayan yang sedang membersihkan.

"Kamu" Panggil Amanda, seketika pelayan tersebut menghentikan aktivitasnya dan berbalik, ia melihat tuan besar dan nyonya besar sedang berdiri di ruang tamu.

Tanpa menunggu lama, pelayan itu langsung menghampiri tuan dan nyonya. "Iya... Kenapa nyonya?" Pelayan itu membungkuk sedikit badannya.

"Apa kamu melihat Darrel?" Tanya Amanda, seketika pelayan itu mengangkat kepalanya dan memberitahukan keberadaan tuan muda Darrel. "Tuan berada di kamarnya, lantai dua Nyonya dan tuan" Jawab sang pelayan tersebut.

Max mengangguk mengerti. "Kau boleh pergi sekarang" Pelayan tersebut lantas mengangkat kakinya pergi dari hadapan mereka dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Max dan Amanda melangkahkan kaki mereka menuju lantai dua dimana terletak kamar Darrel.

Sesampainya mereka di depan pintu coklat yang mereka yakin adalah kamar Darrel, Amanda menatap suaminya, merasa di tatap Max menatap istrinya dan mendapatkan anggukan dari sang istri.

Max menghela nafas pelan dan perlahan membuka pintu tersebut.

"astaga" Amanda tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya saat melihat isi kamar Darrel yang seperti kapal pecah, kertas ada dimana-mana, bahkan vas bunga dan dekorasi yang bernilai jutaan dolar hancur seketika.

DamianWhere stories live. Discover now