Kakak? - Extra Part 2

1.2K 77 0
                                    

"Cinta itu datang tiba - tiba tanpa mengenal waktu dan tempat dimana datang nya"

.
.

Hari ini adalah tepat 5 bulan Marshall berada di Vatikan City, yang artinya hanya tersisa waktu 7 bulan saja sampai akhirnya visa nya nanti habis, tapi 5 bulan lama nya ia berada di Vatikan City, ia masih belum menemukan Zee dimana pun.

Marshall seperti merasa putus asa, ia bingung harus kemana lagi mencari keberadaan Zee dan keluarga nya.

Di tambah uang yang ia miliki juga semakin lama semakin menipis, jika ia kehabisan uang bisa - bisa ia tidak bisa pulang ke Indonesia karena tak mampu membeli tiket pesawat.

Marshall duduk di sebuah kursi, ia sekarang berada di Vatikan Garden's sebuah taman terbuka hijau yang paling indah di penjuru negara terkecil di dunia itu.

"Aku harus cari kemana lagi Zee?",gumam Marshall.

.

Di tempat yang sama...

Gracia, Zee, dan Christy sedang berjalan pulang menuju rumah mereka, tadi mereka baru saja dari Vatikan Apostolik Library sebuah perpustakaan terbesar yang ada di Vatikan.

Gracia mengajak kedua adik nya kesana, karena selain untuk mencari data tesis untuk tugas kuliah nya, ia juga ingin me time bersama kedua adik nya.

Oh ya FYI Gracia memang kuliah di Vatikan setelah kuliah nya di Indonesia putus di tengah jalan.

"Ci kita ke cafe dulu yuk! Christy laper mau makan",ajak Christy.

"Boleh, kita melipir ke cafe deket sini",ucap Gracia.

Gracia mengarahkan kedua adiknya ke sebuah cafe, mereka akan minum kopi dan makan roti untuk mengganjal perut mereka.

Sampai di cafe, Gracia langsung memesan.

"Kamu mau apa dek?",tanya Gracia.

"Aku mau Americano sama Croissant nya aja ci",jawab Christy.

"Kalau Zee mau apa?",tanya Gracia.

"Samain aja ci sama Christy",jawab Zee.

Gracia mengangguk, ia langsung beralih ke pelayan, seperti biasa ia memesan dengan menggunakan bahasa latin.

"Mi scusi, voglio ordinare"
-"permisi, saya mau pesan"

"Tre caffè americani e tre croissant"
-"tiga kopi americano dan tiga croissant"

"Grazie"
-"terima kasih"

Gracia kembali ke tempat duduk nya setelah memesan.

"Cici makin jago bahasa latin nya",puji Christy.

"Ahh masa biasa aja",ucap Gracia.

Tak perlu menunggu lama, pesanan mereka sampai, mereka menyantap croissant dan americano itu dengan lahap.

Selesai makan, mereka keluar dari cafe untuk lanjut perjalanan pulang ke rumah, namun baru saja mereka keluar sesuatu menyita perhatian mereka bertiga.

"Ci ada rame - rame apa ya itu?",tanya Christy.

"Cici juga gak tau dek, kita samperin aja yuk!"

Gracia mendorong kursi roda Zee, ia bersama Christy berjalan menghampiri kerumunan.

Sampai di kerumunan, betapa terkejutnya mereka bertiga saat tau apa yang menjadi kerumunan.

Mereka melihat Marshall tergeletak.

"Marshall?",pekik Gracia.

Gracia mengecek semuanya, syukur lah Marshall masih hidup, akhirnya Gracia menghubungi Ambulance untuk membawa Marshall ke RS.

Satu hal yang Gracia fikirkan, kenapa Marshall ada di Vatikan? dan kalau pun ada disini, kenapa tidak menghubungi salah satu dari keluarga nya, entah itu Boby, Shanju, Christy, Zee, atau mungkin bahkan dirinya.

.

Di RS, Marshall langsung di tangani oleh Dokter yang bertugas, menurut Dokter, Marshall mengalami kelelahan dan dehidrasi itu lah yang mengakibatkan ia pingsan.

Marshall pun telah sadar dari pingsan nya.

"Shall kamu gak apa - apa?",tanya Gracia.

"Aku gak apa - apa kok ci",jawab Marshall.

Akhirnya Marshall bisa menemukan seseorang yang ia cari - cari selama ini, sosok gadis cantik yang ia cintai.

Marshall tersenyum lega.

"Akhirnya aku bisa menemukan orang yang aku cari selama ini",ucap Marshall tiba - tiba.

Mendengar ucapan Marshall, semua orang sontak melihat ke arah Zee, ya semua orang tau jika Zee dan Marshall memang sempat dekat saat masih berada di Indonesia.

Tak di sangka ternyata Marshall datang jauh - jauh ke Vatikan hanya untuk mencari Zee.

Semua orang saling pandang, akhirnya semua orang memutuskan untuk keluar, memberikan ruang untuk Marshall dan Zee.

Marshall mengambil tangan Zee.

"Aku kangen sama kamu, jauh - jauh aku ke sini hanya untuk mencari kamu, cinta pertama ku"

Zee tak tau harus bilang apa, jujur ia juga senang bisa kembali bertemu dengan Marshall.

"Kamu mau kan kita jalani ini dari awal lagi?"

Zee mengangguk, ia menerima permintaan Marshall untuk menjalani semua nya dari awal.

.

Itu lah indah nya cinta, cinta memang tak pernah tau datang nya kapan dan dimana, bahkan meski sudah terpisah jika Tuhan memang mentakdirkan semua pasti akan kembali.

Christy melihat Zee dan Marshall dari balik jendela ruangan tempat Marshall di rawat.

Ia senang dan lega kebahagiaan seakan kembali ke keluarga nya.

Keluarga nya kembali utuh seperti dulu, meski tak se-sempurna dulu, kini ia hanya bisa berdoa semoga semua nya selalu di limpahkan kebahagiaan.

.

"Kisah hidup ku awalnya memang menyakitkan, tidak di terima keluarga dan di anggap pembunuh, di berikan cobaan penyakit oleh Tuhan, dan segala apapun yang menyakitkan mewarnai hidup ku"

"Tapi seperti kata pepatah, selalu ada pelangi setiap hujan, yang artinya setiap kesedihan pasti akan selalu ada kebahagiaan"

"Ini aku Angelina Christy Aryasatya yang akan selalu bersyukur atas semua yang Tuhan berikan kepadaku"

~The End.

...

Terima kasih sudah menyimak cerita yang kurang jelas ini, baik itu kepada readers yang sider, alias baca doang tapi gak vote ataupun komen.

Readers yang cuma sekedar vote doang tanpa komen.

Dan juga readers yang vote dan juga komen.

Author memang akui gaya penulisan Author harus banyak di perbaiki, jadi boleh dong Author minta kritik dan saran nya hehe:v

Sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa di cerita - cerita lainnya❤

Kakak? [END]Where stories live. Discover now