" Hmm?" Dehem al.

Ohm melepaskan pelukannya kemudian mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah al.

Mata nya berkaca-kaca melihat kondisi phi nya, seperti tengkorak yang hanya di tutupi kulit, terlihat bibirnya yang terbentuk dengan gigi yang sangat runcing dan taring yang sangat tajam.

" Oke gapapa ya, phi ku tetap tampan." Bisik ohm.

" No! Jeyek syesyasiy!" Teriak win tanpa berani menatap wajah al.

" Jelek? Gak tuh! Phi al ku gak jelek, tampan ini, hanya belum sempulna aja!" Ketus ohm. Dia kembali memeluk erat tubuh al tanpa memperdulikan omelan win.

Win menunjuk topeng kelinci yang biasa al pakai, melihat itu mew hanya tertawa pelan, dia meraih topengnya kemudian memberikan nya ke arah win.

Sedikit kasihan win ingin ikut memeluk phi nya tapi merasa takut.

" Nih!" Pekik win sambil menutup matanya menggunakan sebelah tangan.

Al meraba tangan win kemudian memakai topengnya.

" Gak usah pakai! Gapapa gak telihat baik di hadapan olang lain, yang penting jadi dili sendili!" Teriak ohm, dia berusaha merebut topengnya dari tangan al.

" Wiyn amawu! Wiyn mawu peyuk pii ai!" Teriak win.

" Peluk tinggal peluk! Kenapa halus pakai topeng?" Omel ohm.

" Gapapa... Win terbiasa lihat phi seperti ini, asal dia gak takut itu sudah sangat cukup." Ucap al.

" Tuh denaiiy yahh! Teyina tuhh denaiiy!" Teriak win.

" Aku dengal! Tapi gak boleh gitu. Nanti phi al sedih gimana? Phi al melasa sedih nanti, aku gak suka ya kalau phi al sedih!"

" Jangan nangis, iblis gak boleh cengeng." Tegur mew saat melihat bibir win yang melengkung ke bawah.

" Napah hahh! Ga yeik wiyn nanis? Tiyapa amwu hah! Wiyn apapa nanis! Tyecil nih apapa nanis!" Teriak win sambil menatap tajam mew.

Gak terima dia di larang nangis.

" Iblis gak boleh nangis, gak boleh keliatan lemah." Jelas mew.

" Biayin yemah! Napa hah?" Sewot win sambil menengadahkan sedikit kepalanya. Seolah menantang daddy nya.

" Gak sopan." Tegur ohm.

" Tyetan nih! Aboweh teyopan!"

Iya, setan gak boleh sopan.

Ohm terdiam, win benar. Sejak kapan iblis harus sopan.

" Kamu iblis bukan setan, setan di bawah iblis." Jelas mew.

" Teyah wiyn! Muyut wiyn teyah wiyn! Ga yeik yepas teyina, janan denaiiy!" Omel win.

Setelah itu dia melebarkan matanya ke arah Daddy, kemudian pergi dari sana sambil menghentakkan sebelah kakinya.

" Tuh sama daddy berani gitu, giliran sama mommy nya nangis terus." Kekeh mew.

" Nana tyetan! Miu tyetan! Owm tyetan! Wiyn mayaiytat beawutipwuiy! Wlekkk!" Teriak win dari depan pintu.

OUR FATE || Against Fate 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang