Kakak? - 23 (Final)

1.2K 78 2
                                    

"Good Bye"

.
.

Cklekkk... Kriettt...
Pintu gudang terbuka, Jinan berjalan ke arah Shani, terlihat Shani yang tak sadarkan diri, Jinan mengecek apakah Shani masih hidup atau tidak.

Ternyata Shani masih hidup, ia masih bernafas.

"Hebat juga lo masih hidup",gumam Jinan.

Plak...
"Heh pemalas! bangun!"

Shani perlahan membuka mata nya.

"Enak banget ya lo hidup nya tidur, leha - leha"

"Nih makan! gua masih baik karena gua bawain lo makanan!"

Jinan ternyata ke gudang hanya untuk memberikan Shani makan, ya gini - gini Jinan masih punya hati, bukti nya ia masih membiarkan Shani hidup.

Jinan berdiri kembali, hendak pergi.

"Makasih ya Nan, gua tau di dalam lubuk hati lo yang paling dalam, lo masih menganggap gua sahabat lo, gua harap persahabatan kita akan terus awet ya sampai Tuhan mencabut nyawa gua",ucap Shani lirih.

Jinan tak perduli, ia tetap pergi meninggalkan Shani sendiri di dalam gudang, tak lupa ia mengunci pintu nya agar Shani tidak bisa kabur, padahal logika nya bagaimana Shani bisa kabur? kondisi nya jauh dari kata baik setelah di tusuk secara bertubi - tubi oleh Jinan.

Ia beruntung, Tuhan masih memberikan nya kesempatan untuk hidup.

.
.

Jinan naik ke atas dari gudang bawah tanah, di sana ia bertemu dengan Marshall.

"Sebenarnya lo mau apa sih kak? ci Shani sahabat lo kak, kenapa lo tega nyakitin dia",ucap Marshall.

"Shall ini urusan gua bukan urusan lo, gua lakuin ini demi mama! lo masih sayang kan sama mama",balas Jinan.

Marshall tertawa ampas.

"Kak tapi bukan gini caranya, mama pasti akan sedih liat lo kayak gini, lo bukan seperti kakak yang gua kenal",ucap Marshall.

"Udah ya Shall, gua gak ada waktu buat debat kayak gini, ini masih pagi dan gua laper belum sarapan"

Jinan pergi meninggalkan Marshall sendiri, buat yang belum tau, antara Jinan dan Marshall mereka memang kakak adik, atau lebih tepatnya saudara tiri.

Jinan dan Marshall sama - sama memiliki satu ayah, namun beda ibu.

Dan ibu yang di maksud Jinan itu adalah ibu kandung Jinan.

.
.

Beralih ke keluarga Aryasatya, pagi ini lagi dan lagi keluarga Aryasatya sarapan dengan formasi tidak lengkap, kursi yang biasa di duduki Shani kosong.

"Pokoknya kalian gak boleh keluar rumah, ayah gak mau ada korban lagi, soal cici kalian biar jadi urusan ayah",ucap Boby.

"Tapi yah, aku mau nyelamatin ci Shani dari Abraham juga",ucap Gracia.

Kakak? [END]Where stories live. Discover now