Kepada para wartawan, Ling tersenyum santun dan melambai, tetapi ia tak pernah membungkuk terlalu rendah. Kalau bisa, ia akan menjawab dengan senang hati segala pertanyaan mereka, tetapi waktunya sempit–dan ada seseorang yang ingin segera ia temui. Oleh karena itu, ia hanya bisa mengutarakan dua kalimat sesemangat mungkin tanpa terlihat terlalu riang. Demikianlah Ling menunjukkan bahwa persiapannya menjelang fashion show sudah matang, perasaannya gembira, dan urusan Xiang masih akan menjadi rahasia hingga waktu yang tepat.

"Tolong nantikan fashion show-nya! Terima kasih atas dukungan kalian semua!"

Setelahnya, sosok Ling menghilang ke dalam venue, tetapi bunyi jepretan kamera masih rapat mengikutinya hingga beberapa langkah kemudian.

***

"Sinting."

Mingmei menepuk bokong Ling yang baru saja mengumpat. Sang model kini memandang area runway dengan setengah bengong; mungkin ia juga tidak sadar sudah mengatakan sesuatu yang acak seperti tadi. Ke mana ratu fenghuang yang barusan memesona wartawan dengan anggunnya?

"Bicara yang baik, Ling. Kalau staf yang sudah kecapekan mendengarmu, mereka bisa salah tangkap dan tersinggung."

"Tidak, Kak, maksudku ... lihat itu!" Termegap-megap karena kagum, Ling menunjuk-nunjuk dekorasi venue dan catwalk yang membuang jauh konsep minimalis fashion show umumnya. "Bagus sekali! Keren sekali! Meskipun Nenek sudah kasih spoiler beberapa kali, kalau dilihat langsung betul-betul slekparukel–aduh, pakai tergigit pula lidahku!"

"'Spektakuler', duh. Jangan belepotan seperti bocah," koreksi Mingmei sebelum ikut mengagumi bentangan runway. Jalur runway kali ini lebih panjang tiga kali lipat dari umumnya, dengan satu-dua anak tangga serta tikungan strategis. Mengapa bisa panjang, itu karena runway dibuat memutar alih-alih lurus saja. Sepanjang jalur itu, terdapat beberapa elemen dekorasi seperti pohon bunga ceri, gerbang merah, tirai-tirai tembus pandang, dan kabut nitrogen cair, seakan-akan para model betulan burung fenghuang di habitat alami mereka: langit Nirwana. Audiens berada di luar lingkaran, tetapi bukan berarti mereka cuma bisa menikmati show dari satu sudut pandang. Di atas runway, dua layar lebar akan menayangkan show dari segala sisi, memaksimalkan pengalaman para audiens dalam mengapresiasi koleksi ini.

Panggung dan pakaian-pakaian yang akan dipamerkan sudah siap. Tinggal para model–termasuk Ling–yang harus membuktikan diri mereka.

Oleh seorang staf, Ling dibimbing ke ruang ganti model wanita, tetapi ada Wei di sana sebagai satu-satunya pria. Ia begitu fokus membenahi outfit para model dengan jarum dan peniti. Jika hal itu tidak dapat menyelamatkan gaunnya, maka ia menukar model untuk outfit tersebut dengan yang lebih sesuai. Meskipun bermuka kaku, api semangat menyala di matanya, menulari model-model serta staf lain, dan Ling tak bisa tak tersenyum. Terharu juga ia ketika menyadari bocah penyendiri yang menggambarkannya baju-baju putri akan mengambil langkah besar besok, yang memungkinkan bakatnya diketahui seantero Cina, bahkan mungkin seluruh dunia.

"Nenek!" panggil Ling. Wei pun menoleh; dia tidak pernah berpaling secepat itu ketika Ling memanggil. "Bajuku mana?"

Sekilas, Ling menemukan senyum tipis yang segera menghilang dari wajah Wei. "Sabar, tunggu giliranmu! Nona Huang, boleh aku minta tolong?"

Setelah memberikan serangkaian instruksi pada Nona Huang, stafnya, Wei kembali menekuri pinggang gaun seorang model dengan benang, jarum, serta guntingnya, seakan melupakan kehadiran sang kakak. Ling menggeleng-geleng menerima perlakuan itu, tetapi tetap tahu bahwa Wei aslinya senang sekali ia datang.

Tentu saja, aku kan satu-satunya model yang dari dulu paling bisa kauandalkan.

Ling mengira akan mencoba outfit-outfit-nya di ruang ganti yang sama dengan model-model pendamping, tetapi ternyata ia dibawa ke ruangan lain oleh Nona Huang. Ia baru tahu alasannya dipisahkan begitu mempelajari pakaian-pakaian yang dipampang di ruangan itu. Total Ling akan membawakan empat look, satu lebih banyak dari model-model pendampingnya, tetapi pakaian-pakaian yang Wei pilihkan untuknya lumayan ... berdimensi. Janggalnya lagi, satu dari empat look itu masih disembunyikan Wei di balik peti besar yang–mengutip Nona Huang–'cuma boleh dibuka ketika Desainer Zhang datang'.

Kevin Huo's ProposalWhere stories live. Discover now